Suara.com - Untuk penyediaan kebutuhan pokok masyarakat tidak mampu di ibu kota, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,078 triliun. Jumlah ini digelontorkan pada 2019 dan diberikan kepada 1.100.894 orang. Nilai nominal ini meningkat dari tahun 2018, yaitu sebesar Rp 885 miliar untuk 840.630 orang.
Program pangan murah tersebut diselenggarakan di toko perkulakan dan pasar-pasar di Jakarta, buka setiap hari Senin sampai Sabtu pukul 08.00-17.00 WIB. Selain itu, Pemprov DKI juga menyelenggarakan program pangan murah di sejumlah rumah susun (rusun) dan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di lima wilayah kota administrasi DKI Jakarta.
Untuk keperluan distribusi pangan yang terjangkau tersebut, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta menggelar Program Pangan Murah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan di sejumlah rusun dan RPTRA. Kegiatan ini rutin diadakan setiap bulan pada pukul 08.00-12.00 WIB.
Setiap warga DKI Jakarta yang memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP), Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), Pekerja Harian Lepas (PHL), Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), penghuni Rusun Pemda, lanjut usia (lansial, penyandang disabilitas dan buruh berpenghasilan setara Upah Minimum Provinsi (UMP), dipersilakan ikut serta dalam Program Pangan Murah.
Selain itu, penghuni rusun milik Pemprov DKI Jakarta juga diperbolehkan menikmati program unggulan Pemprov DKI Jakarta ini. Khusus bagi penghuni rusun wajib membawa kartu identitas, yang di dalamnya terdapat saldo dari Bank DKI.
Pada suatu kesempatan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, Darjamuni menyatakan, warga yang merupakan pemegang KJP Plus, Kartu Pekerja, dan Kartu Lansia Jakarta bisa mengambil pangan murah di titik-titik terdekat tempat tinggal mereka.
"Silakan warga boleh mengambil pangan murah di titik terdekat, dengan membawa kartu yang diperlukan. Selama memiliki kartu pasti akan kami layani," ujarnya, belum lama ini di Jakarta.
Jenis-jenis produk bahan pokok yang disubsidi adalah daging sapi Rp 35.000 per kilogram, daging ayam Rp 8.000 per kilogram, telur ayam Rp 10.000 per tray, beras Rp 30.000 per 5 kilogram, ikan sekitar Rp 13.000 per kilogram, dan susu Rp 30.000 per karton (isi 24 pak, @200 mililiter).
Bila dijual dalam bentuk paket, maka satu paket komoditas ini memiliki harga pasaran sekitar Rp 350.000, namun penerima manfaat program pangan murah cukup membayar sebesar Rp 126.000 saja dan sisanya dibayar oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau susu kita khususkan untuk pemegang KJP Plus, kalau yang lainnya bebas. Selain KJP, dapatnya bisa satu paket semua minus susu, karena sasaran pak gubernur adalah pelajar," tambah Darjamuni.
Baca Juga: Targetkan 500 Km Jalur Sepeda, Pemprov DKI Ajukan Anggaran Rp 73 Miliar
Menurutnya, Program Pangan Murah diadakan setiap bulan untuk mempermudah masyarakat mengakses pangan bergizi dengan harga terjangkau. Program ini hanya dapat diakses di pasar dan sejumlah gerai.
"Setiap hari, warga bisa mengambil di gerai dan pasar. Kalau di rusun dan RPTRA diadakan memang sebulan sekali," jelasnya lagi.
Berita Terkait
-
Warga Kepulauan Seribu Akhirnya Bisa Menikmati Pangan Murah
-
Pemprov DKI Alihkan Anggaran Rp 5 M untuk Influencer ke Formula E
-
KUA-PPAS DKI Disebut Tak Transparan, PSI Desak Tito Beri Anies Kartu Kuning
-
Eco Moving, Salah Satu Pesan PLN Menyambut Hari Listrik ke-74
-
Gubernur Anies Ajak Warga Kolaborasi Perbaiki Kualitas Udara Jakarta
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar