Suara.com - Massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk menemui buruh yang melakukan aksi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Buruh itu berdemo soal penaikan UMP Provinsi DKI Jakarta.
Para buruh tersebut akan bertahan jika tidak ditemui oleh Gubernur Anies Baswedan untuk membahas masalah kenaikan upah minimum. Selain itu, Ketua KSPI DKI Jakarta itu menyebutkan Anies memiliki sejarah dengan para buruh yang tergabung dalam KSPI terutama terkait kesejahteraan buruh.
"Kita harus menyuarakan suara buruh agar Gubernur Anies Baswedan tidak menaikan upah buruh berdasarkan PP 78/2015, kita minta Bapak Anies agar bisa kita temui. Jangan pengusaha doang yang bisa masuk ke dalam," kata Ketua KSPI Winarso, Rabu.
"Kita buruh KSPI tidak asing lagi dengan nama Gubernur Anies Baswedan, beberapa tahun yang lalu kita lakukan tanda tangan kontrak politik dengan beliau yang intinya adalah kesejahteraan buruh dan rakyat Jakarta," lanjut Winarso.
Winarso secara khusus menyampaikan buruh KSPI DKI Jakarta menuntut agar Gubernur DKI Jakarta untuk menaikan gaji sebesar 16 persen dan tidak menggunakan standar pengupahan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah 78/2019.
Sebanyak 3.000- 5.000 massa buruh diperkirakan akan memenuhi daerah depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta jika Gubernur Anies tidak menemui buruh.
"Saat ini masih ratusan tapi nanti akan terus bertambah jumlahnya jika Gubernur belum mau menemui kita. Target kita sebanyak 3000- 5000 massa hari ini," kata Winarso.
Selain menuntut agar upah minimum dinaikkan sebesar 16 persen, menolak Peraturan Pemerintah Tahun 2015 tentang Pengupahan dan menolak Surat Edaran Menaker No.B-M/308/HI.01.00/X/2019 perihal Data Tingkat Inflasi Nasional dan PDB Tahun 2019. (Antara)
Baca Juga: Pengamat CSIS Sebut Demo Buruh Dapat Turunkan Kinerja Industri
Berita Terkait
-
Gerindra DKI Nyatakan Tetap Solid Dukung Gubernur Anies
-
Buruh Tolak Kenaikan Upah di Kantor Anies Baswedan, 500 Aparat Disiagakan
-
Anggaran Rp 82 M untuk Beli Lem Aibon, Disdik DKI Suplai 2 Kaleng per Murid
-
Tito Karnavian Didesak Berikan Anies Kartu Kuning dan 4 Berita Lainnya
-
Papua Selatan Provinsi Baru dan 4 Berita Terpopuler Lainnya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka