Suara.com - Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif menyebut pengunduran diri dua Kepala Dinas (Kadis) DKI Jakarta adalah hal yang lumrah. Menurutnya hal itu merupakan tindakan yang bagus diambil kedua kadis itu.
Syarif mengatakan, ada banyak faktor yang menjadi alasan dua kepala dinas di DKI itu mengundurkan diri. Menurutnya, jika salah satunya adalah karena ketidakmampuan menyusun anggaran, maka mundur adalah pilihan yang baik.
"Menurut saya bagus saja itu, karena menunjukkan kinerja yang tidak mampu bekerja kemudian mengundurkan diri," ujar Syarif saat dihubungi, Senin (4/10/2019).
Anggota DPRD DKI Jakarta ini menganggap mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Sri Mahendra Satria Irawan memiliki alasan yang paling jelas untuk mundur. Pasalnya, Mahendra merupakan pimpinan di institusi yang paling bertanggung jawab dengan draft anggaran janggal.
"Ketika ada kejanggalan seperti itu baru terjadi polemik, yang diminta pertanggung jawaban tentu yang punya kewenangan itu, ya pak Hendra," katanya.
Selain itu, untuk menelusuri draf anggaran kontroversial yang berisikan lem aibon Rp 82 miliar hingga ballpoint Rp 124 juta itu, Syarif minta masyarakat menunggu tim ad hoc buatan Pemprov DKI. Termasuk pemeriksaan dua kadis itu, Syarif minta tim ad hoc mulai bekerja.
"Kita tunggu saja, apakah nanti terkait dengan kelalaian penganggaran atau tidak, kita tunggu tim ad hoc bekerja," pungkasnya.
Diketahui, Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bappeda), Sri Mahendra Satria Irawan dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Edy Junaedi mengundurkan diri. Padahal, saat ini Pemprov DKI sedang menjadi sorotan karena anggaran bermasalah.
Mahendra sendiri mengakui alasannya mundur agar Bappeda lebih baik lagi dalam menyusun anggaran. Sementara Edy disebut ingin menjadi staf di anjungan Taman Mini.
Baca Juga: Heboh Anggaran Bermasalah, Dana Konsultan RW Kumuh DKI Kini Dipertanyakan
Berita Terkait
-
Heboh Anggaran Bermasalah, Dana Konsultan RW Kumuh DKI Kini Dipertanyakan
-
Pemprov - Petani Ingin Bawa Lagi Masa Jaya Rumput Laut di Kepulauan Seribu
-
Liburan ke Pulau Seribu, 6 Kapal Cepat Siap Antar Wisatawan
-
Berburu Cinta di Pohon Jodoh Kepulauan Seribu
-
Asyik, UMP DKI Jakarta 2020 Naik Jadi Rp 4,2 Juta
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka