Suara.com - Banjir yang terjadi di kawasan RW 12 Cipinang Melayu, Makasar pada Jumat (1/11/2019) diduga akibat adanya proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan pengembang proyek itu telah melakukan relokasi sungai saat pengerjaan. Namun, aliran tersebut tidak dihubungkan ke pintu air yang sebelumnya tersambung dengan sungai sebelum relokasi.
"Dia memindahkan relokasi sungai, kali situ ya kali Sunter dipindahkan tapi dia tidak belum meyambungkan connecting dengan pintu air yang lama," ujar Anwar saat dihubungi pada Senin (4/11/2019).
Anwar menyebut akibatnya air kiriman yang datang dari Bogor tidak bisa mengalir dengan baik. Air yang datang justru naik ke pemukiman warga hingga mengakibatkan banjir.
"Jadinya, kiriman dari Bogor datang ke Jakarta. Jadi air yang dari warga balik ke pemukiman warga enggak ke kali," jelasnya.
Anwar menyebut pengerjaan proyek tersebut tidak dilaksanakan dengan baik karena masih banyak lumpur yang menyumbat saluran air. Ia mengaku sudah mengumpulkan para pihak terkait dengan proyek itu untuk membenahi masalah dalam waktu tiga hari.
"Saya minta waktu tiga hari harus selesai semua. Normalisasi kali itu enggak benar dia, jadi banyak lumpur-lumpur. Tanah belum digali sama dia. Jadi, sudah dipindahin, yang lama sudah ditutup yang barunya belum normal," tuturnya.
Permasalahan ini diketahui pihaknya setelah kejadian banjir. Menurutnya, selama ini Pemkot Jaktim tidak ikut campur tangan dalam pengerjaan proyek karena wewenangnya berada di Kementerian PUPR.
"Iya, kalau enggak banjir kita enggak tahu, karena dia kan di belakang sekali tuh, di belakang sekali terakhir tuh RW 12. Tiga RT banjir, 30–50 centimeter," katanya.
Baca Juga: Anies Sebut Penyebab Banjir di Jakarta karena Kontur Tanah
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar