Suara.com - Partai Nasdem merencanakan pertemuan dengan Partai Amanat Nasional, menyusul pertemuan dengan PKS akhir Oktober lalu. Ketua PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas menilai rencana pertemuan tersebut merupakan hal yang wajar.
Ia juga mengatakan, selain dengan Partai Nasdem, saat ini PAN juga tengah merencanakan pertemuan dengan PDI Perjuangan. Tidak hanya dengan kedua partai tersebut, Zulkifli berujar bahwa dirinya juga akan menyambangi Partai Golkar Rabu besok.
Dalam pertemuan itu, salah satu yang dibahas adalah Pilpres 2024.
“Iya semua lah, kalau silaturahmi partai lain itu kan pasti namanya partai politik ya sudah mulai lihat-lihat nanti bagaimana, kan 2024 sebentar nyampe tuh nggak terasa, kan banyak yang dibicarakan undang-undang juga,” tutur Zulkifli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
“Iya pertemuan dengan partai-partai itu biasa ya, ini juga lagi di-arrange kita mau ketemu PDI Perjuangan nanti dengan Nasdem kan banyak undang-undang yang akan dibahas nih KUHP mau dibahas lagi dengan UU pertanahan Agraria yang menuai pro kontra tentu kita kan mesti menyamakan presepsi, jadi perlu lah silaturahmi besok malam kan Golkar ngundang kita. Jadi biasa,” lanjut Zulkifli.
Namun yang terdekat, kata Zulkifli pertemuan dengan sejumlah partai dilangsungkan juga untuk membicarakan agenda Pillada serentak tahun 2020.
“Silaturahmi jadi 2020, kan sering ada pertemuan juga kami tapi di levelnya itu biasanya itu sekjen, bagaimana dalam satu daerah itu kita bisa kerja sama dengan Golkar, PDIP dengan Nasdem ini kan sebentar lagi ini intens pertemuannya karena kan tidak bisa satu misalnya PAN ini di satu provinsi, gak bisa sendiri, mesti ngajak dan itu biasanya tiga partai empat partai . Jadi memang perlu lah ketemu silaturahmi itu perlu,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO