Suara.com - Wakil Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mendadak disorot setelah menunjukkan kemarahannya terkait kenaikan iuran BPJS dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Rabu (6/11/2019).
Nihayatul Wafiroh murka ketika menyampaikan pendapatnya dalam rapat yang disiarkan langsung oleh TVR Parlemen.
Bahkan, penggalan video aksi kemarahan wanita yang akrab disapa Ninik itu viral di lini masa Twitter.
Dalam rekaman berdurasi 2 menit 20 detik yang beredar, Ninik mengkritisi sikap pemerintah yang dinilai tidak menghargai hasil rapat yang digelar pada 2 September lalu.
"Saya merasa rapat di Komisi IX DPR RI ini tidak ada harganya sama sekali, karena seluruh keputusan sudah tidak dijalankan oleh pemerintah, terutama Kemenkes dan BPJS Kesehatan,” kata Ninik.
Dalam rapat gabungan tersebut, Ninik menyebutkan DPR dengan Kemenkes dan BPJS telah sepakat untuk tidak menaikkan iuran BPJS Mandiri Kelas III, namun tidak dijalankan.
“Di situ jelas-jelas tertulis, bahwa Kelas III tidak dinaikkan, tapi ternyata dinaikkan. Lalu harga diri kita ini apa? Lalu kenapa kita masih ingin rapat," terangnya.
Akibatnya, Ninik dibuat geram dan mengancam untuk memboikot rapat bila usulan yang telah disepakati tidak dijalankan. Sebab hal itu justru menunjukkan anggota DPR tidak memiliki harga diri.
"Saya mengusulkan, kalau ini tetap dinaikkan kita tidak usah rapat lagi dengan BPJS dengan Kementerian Kesehatan, tidak ada gunanya. Rangkuman apapun dengan kesepakatan, ditandatangani oleh siapapun tetap juga dilanggar. Kita nggak punya harga diri sebagai DPR, nggak ada sanksi apapun," imbuhnya.
Baca Juga: Gubernur Edy Larang Warga Buang Bangkai Babi ke Sungai
Ia pun kembali menegaskan pendapatnya, untuk tidak perlu menggelar rapat dengan Kemenkes dan BPJS bila hasilnya tetap sama.
"Masa kita cuma kalau ada anggaran pada melas-melas datang tolong ini dinaikkan kita tandatangan. Tapi ketika rakyat menjerit kita tak bisa apa-apa. Jadi saya usulkan kalau ini tetap dinaikkan sampai besok, kita sepakat tak akan melakukan rapat dengan Kemenkes dan BPJS kesehatan. Usulnya begitu, nanti kesepakatan di tangan pemimpin sidang," kata Ninik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri