Suara.com - Pernyataan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Ima Mahdiah di Mata Najwa soal anggaran Pemprov DKI Jakarta ditanggapi banyak pihak hingga bercabang ke topik lain.
Dalam program bertajuk "Buka-bukaan Anggaran", Rabu (6/11/2019), di Trans 7, Ima mengungkapkan sejumlah anggaran janggal di Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Di antaranya, pengadaan untuk anak SD berupa pasir senilai Rp52 miliar, thinner Rp40 miliar, dan helm proyek Rp34 miliar.
Cuplikan tayangan itu kemudian diunggah simpatisan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, Dede Buhyarto, yang menggunakan akun resemi @kangdede78 di Twitter.
Dari cuitan tersebut, pengguna akun @PanglimaHansip memberi komentar dengan menuding Ima sebagai ajudan Ahok BTP yang pernah menggelapkan anggaran untuk Teman Ahok di Balai Kota kala DKI Jakarta dipimpin Ahok BTP.
"Kabarnya dia marah-marah ketika gaji Teman Ahok dipotong karena tidak sesuai dokumen dan minta dinaikkan lagi meski langgar aturan," tulisnya.
Ima pun tak tinggal diam terhadap tuduhan tersebut. Melalui akunnya, @imadya, ia menepis cuitan dari @PanglimaHansip.
Ia mengoreksi sebutan "ajudan" dengan "staf Ahok BTP". Selain itu, menurut keterangannya, gaji Tim Gubernur di era Ahok BTP tidak dianggarkan dalam APBD, melainkan menggunakan dana operasional gubernur.
"Pertama, saya bukan ajudannya Pak @basuki_btp, saya staff beliau. Kedua, Tim Gubernur pada masa Pak Basuki dibiayai dengan menggunakan Dana Operasional Gubernur, bukan melalui APBD," ungkap Ima.
Baca Juga: Fantastis! Anggaran DKI Jakarta untuk Beli Tipp-Ex Rp 20 Miliar
Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies (RCUS) Elisa Sutanudjaja kemudian menuding Ima sengaja membuat bingung warganet dengan menyamakan antara staf pribadi Ahok BTP dan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Ahok BTP.
Elisa juga menyebut bahwa TGUPP di era Ahok BTP sama-sama dibiayai menggunakan APBD, seperti era Anies Baswedan saat ini.
"Ini Pergub 2015. Cek Pasal 35 ya. Sengaja dicampur-campur ya Mbak? Biar bikin bingung gitu?" sindir @elisa_jkt.
"Staff Ahok tidak sama dengan TGUPP era Ahok. Staff pribadi Ahok, kerap dibilang juga ada "anak magang" ya memang bukan TGUPP lah, makanya dibiayai sama dana operasional Gubernur. Tidak perlu sama-samakan yang enggak sama," imbuhnya.
"Di bagian mana saya campurkan antara TGUPP dengan Tim Gubernur?" tanya Ima, menanggapi Elisa.
Pertanyaan tersebut lalu hanya dijawab Elisa dengan tangkapan layar cuitan Ima yang berbunyi, "Kedua, Tim Gubernur pada masa Pak Basuki dibiayai dengan menggunakan Dana Operasional Gubernur, bukan melalui APBD."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu