Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa radikalisme dan intoleran ialah sebuah produk pemikiran manusia. Namun, menurut Ma'ruf, radikalisme dan intoleran tersebut mesti dibersihkan agar tidak menghambat pertumbuhan Indonesia.
Dia menjelaskan radikalisme dan intoleran itu harus sedianya diubah dan dihilangkan dari pemikiran manusia terutama masyarakat Indonesia. Sebab, kata dia, radikalisme dan intoleran menjadi krikil yang mengganggu peradaban.
"Cara berpikir yang harus dibetulkan, perilaku harus diubah, dan cara bertindak. Ini kerikil-kerikil yang bisa menghambat tercapainya Indonesia maju," jelas Ma'ruf saat berpidato di acara peresmian Rumah Sakit Umum Syubbanul Wathon di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/11/2019).
Ma'ruf menyampaikan, hal yang harus dikukuhkan ialah bagaimana menciptakan manusia yang berakhlak mulia. Salah satu cara untuk memanfaatkan hal tersebut ialah dengan cara bergotong royong demi majunya Indonesia.
"Kalau kita gotong royong bersama, pemerintah tidak bekerja sendirian tapi bersama elemen masyarakat, dan elemen bangsa yang lain," tandasnya.
Berita Terkait
-
Cegah Radikalisme Masuk Desa, Kapolri Idham Harus Kuatkan Bhabinkamtibmas
-
Haris Azhar: Radikal Jadi Masalah, Sementara Lo Pakai Kata Revolusi Mental
-
Ini 4 Catatan Setara Institute untuk Kapolri Idham Azis Terkait Radikalisme
-
Wapres Maruf: Banyak Orang Menyimpang Ikuti Tafsir Jalan Lain
-
Minta Menag Fachrul Perbaiki Cara Komunikasi, DPR: Jangan Bikin Kegaduhan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional