Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerapkan kebijakan mencopot atap jembatan penyebrangan orang (JPO) di kawasan Jalan Sudirman demi menjadi lokasi swafoto atau selfie. Namun, kebijakan tersebut banyak diprotes oleh karyawan-karyawati di perkantoran kawasan tersebut.
Salah satunya adalah Riri (25) yang menilai kebijakan itu salah kaprah. Sebab, JPO itu biasanya ramai digunakan mereka pada siang hari untuk menuju atau pulang dari kantor.
Riri juga menuturkan, ketika siang hari, nyaris tak ada pengguna JPO yang mau berswafoto di JPO tersebut karena panas matahari.
Riri yang ditemui saat sedang melintas di fasilitas itu mengatakan, sulit untuk delfie yang bagus di tengah panas terik matahari. Menurutnya, jika memaksa berswafoto, maka matanya harus sedikit dipejamkan.
"Aduh mau foto bagaimana, panas begini. Cahayanya juga. Malah disipit-sipitin ini matanya kalau mau," ujar Riri di lokasi, Jumat (8/11/2019).
Riri mengaku lebih menyukai JPO sebelumnya yang memiliki atap. Menurutnya, meski dengan atap, JPO juga bisa direnovasi dan menjadi lokasi swafoto yang bagus.
"Enggak harus dicopot ya kalau cuma buat tempat selfie, bisa saja tetap makai atap, kasih kaca, dekorasi bagus," kata dia.
Bikin Repot
Seorang karyawati lainnya di kawasan Sudirman, Lisa (26) mengaku geram terhadap kebijakan Pemprov DKI Jakarta tersebut.
Baca Juga: JPO Tak Beratap Jadi Soal, Komika Pandji: Kalau Gitu Trotoar Bongkar Aja
Lisa yang ditemui bersama rekannya, Ashley (25) saat melintas JPO itu ketika siang bolong, Kamis (7/11), mengeluhkan panas.
Karena panas terik matahari begitu menyengat, Lisa menggunakan payung dan Ashley mengenakan jaket dengan tudung kepala.
Mereka mengaku sengaja mengenakannya saat keluar kantor. Pasalnya, mereka tidak kuat terhadap panas matahari ketika harus melewati JPO itu.
"Biasanya, dulu, enggak pernah pakai ini (payung). Gersang banget kan jam segini, panas banget," ujar Lisa di lokasi, Kamis (7/11/2019).
Lisa mengaku kebijakan ini membuatnya kerepotan harus membawa payung atau penahan panas lain. Karena itu ia merasa sebal terhadap copotnya atap JPO Sudirman.
"Sebal sekali. Kami kan sering lewat sini, kerja di seberang depan. Kalau ketemu orang, beli makan, jadi harus bawa payung terus," kata dia.
Sebelumnya, atap JPO di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat telah dicopot Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Alasannya, fasilitas itu dianggap lebih bagus saat difoto tanpa atap.
Kepala Dinas Bina Marga, Hari Nugroho mengatakan dengan tidak adanya atap, khususnya saat malam hari pemandangan kawasan Sudirman-Thamrin akan lebih indah. Menurutnya ini akan memberikan pengalaman tersendiri bagi para pejalan kaki.
"View ke gedung-gedung tinggi, menambahkan suasana dan pengalaman lain. Pengalaman lain lagi nih, selain untuk pejalan kaki juga untuk swafoto, berselfie ria. Instagrammable lah," ujar Hari saat dihubungi, Rabu (6/10/2019).
Berita Terkait
-
Soal Meme Anies Baswedan ala Joker, Fahira Idris Penuhi Panggilan Polisi
-
Anies Baswedan Akan Bicara di Kongres Nasdem, PDIP: Biasa Saja
-
Siap Diperiksa Soal Laporan Meme Joker Anies, Fahira Idris Bawa Bukti Ini
-
JPO Tak Beratap Jadi Soal, Komika Pandji: Kalau Gitu Trotoar Bongkar Aja
-
Usul Anggaran Dialihkan, PSI Minta Anies Batalkan Formula E 2020 di Jakarta
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Ahli UGM Kritik MBG di Sidang MK: Kenapa Bukan Pendidikan Gratis untuk Seluruh Warga hingga Kuliah?
-
SPPG Dicap Biang Kerok Kasus Keracunan Massal MBG, BGN: Mereka Tak Patuhi SOP!
-
2 Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Jogja: Muntah-muntah Sampai Dirawat 4 Hari di RS
-
2 Cucu Korban MBG, Mahfud MD Ungkit Data Keracunan Siswa Versi Prabowo: Ini Bukan Persoalan Angka!
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
Menghilang Usai Rumahnya Dijarah, Ahmad Sahroni Muncul, Janji akan Jadi Pribadi yang Berbeda
-
Bikin Melongo! Penampakan 32 Kendaraan Mewah Terkait Kasus Noel saat Dipindahkan KPK ke Rupbasan
-
Ahmad Sahroni Akhirnya Buka Suara! Ferry Irwandi Beberkan Isi Percakapan Telepon!
-
Akal Bulus Kades Kohod di Kasus Pagar Laut: Sulap Lautan Jadi Daratan, Dijual Rp39 M Pakai KTP Warga
-
Makanan Berlendir dan Bau, Ini Kronologi Dugaan Keracunan 21 Siswa SDN 01 Gedong Usai Santap MBG