Suara.com - Puncak peringatan Hari Museum Nasional 2019 baru saja digelar. Acara yang bertema “Museum Menyatukan Keberagaman” ini diselenggarakan di Taman Fatahillah, Kota Tua, pada 7-13 Oktober 2019.
Pada kesempatan itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa museum memiliki arti penting dan mampu mengonversi waktu menjadi ruang.
“Museum adalah tempat di mana orang bisa merasakan perjalanan waktu. Perjalanan ribuan tahun, ratusan tahun, diubah menjadi ruang, di mana kita bisa belajar, kita bisa mengambil hikmahnya. Kekuatan museum ada di situ,” ujarnya.
Hari Museum sendiri jatuh tiap tanggal 12 Oktober. Pada perayaan tahun ini dimeriahkan dengan berbagai acara, seperti Festival Museum Enjoy Jakarta (FMEJ), Aksi Mural Art, Permainan Tradisional, Festival Komunitas, lomba vlog, hingga open trip ke Pulau Onrust.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Edy Junaedi mengatakan, FMEJ diikuti oleh 72 museum di Indonesia.
“Kegiatan ini diharapkan bisa semakin meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap museum,” ujarnya.
Bak gayung bersambut, Tri Puspa (35), seorang pengunjung dari Depok, menyatakan senang dengan adanya festival museum. Ia datang ke Kota Tua bersama keluarga.
“Saya jadi tahu, ternyata ada begitu banyak museum. Menurut saya, museum penting terutama bagi anak sebagai sarana mereka belajar. Jadi bisa langsung melihat, mengamati, dan merasakan sejarah. Bukan sekadar dari membaca atau menghapal. Setelah ini, kami mungkin akan mencicil pergi ke beberapa museum saat hari libur,” ujarnya.
Pekan Sastra Betawi, Komitmen Pemprov DKI Atas Sastra Betawi
Pada kesempatan lain, Gubernur Anies Baswedan pernah mengungkapkan, Sastra Betawi memiliki arti penting karena hampir semua suku atau etnis di Nusantara, bahkan juga perwakilan negara-negara di dunia ada di kota metropolitan Jakarta.
Baca Juga: Terima 4 Penghargaan Ketenagakerjaan, Pemprov DKI Lanjutkan Terobosan
Hal itu diungkapkannya dalam kegiatan bertema Budaya Betawi, “Pekan Sastra Betawi 2019” di Taman Ismail Marzuki, pada 5-8 Agustus 2019.
"Sastra Betawi perlu diangkat, karena menggambarkan sejarah masyarakat Betawi masa lampau," katanya, diwakili Asisten Deputi bidang Pariwisata dan Budaya, Yani Wahyu Purwoko, saat membuka acara tersebut.
Acara ini merupakan salah satu wujud kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan masyarakat Betawi. Secara khusus, acara ini terwujud melalui kerja sama Dewan Kesenian Jakarta, Unit Pengelola Taman Ismail Marzuki, Lembaga Kebudayaan Betawi, Balai Pelestarian Nilai Jawa Barat, Komunitas Baca Betawi, dan Betawi Kita.
Berbagai kegiatan diselenggarakan dalam acara ini, seperti pembacaan puisi, cerpen, Sahibul Hikayat, Lenong, Atraksi Main Pukul, dan tari Lipet Gandes.
Selain itu ada juga workshop menulis cerpen, pantun, skenario, feature, dan seminar mengenai stigma negatif orang Betawi dalam film, serta bazar kuliner.
Kegiatan ini ternyata menarik minat warga. Mereka antusias datang ke acara, karena ingin tahu lebih banyak soal budaya Betawi. “Saya menikmati berbagai pertunjukan dalam pekan sastra Betawi. Saya seperti terlempar ke masa lalu saat masih kecil, main ketimpringan, dan lain-lain. Dialog-dialog dalam kesenian Betawi itu ringan, meski ada nasihat, tapi sama sekali nggak menggurui,” ujar Mira Mai (30), seorang pengunjung dari Jakarta Selatan.
Berita Terkait
-
Sandiaga Soal Anggaran Janggal DKI: Harusnya Jadi Diskursus yang Mendidik
-
Revitalisasi Monas Tahun Depan, Pemprov Siapkan Anggaran Rp 114 Miliar
-
Save the Children Nyatakan Jakarta sebagai Kota Layak Anak
-
Pengguna Angkutan Umum Naik Drastis, Jakarta Peroleh Honorable Mention
-
Terima 4 Penghargaan Ketenagakerjaan, Pemprov DKI Lanjutkan Terobosan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara