Suara.com - Direktur Eksekutif Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai usulan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membuat konsep Pertahanan Rakyat Semesta masih terlalu abstrak bila dibandingkan dengan kebutuhan negara akan adanya ancaman.
Khairul menjelaskan bahwa konsep bela negara dan sistem Pertahanan Rakyat Semesta itu malah membuat gaduh tak berarti. Pasalnya, dari situ justru tidak terlihat apa rencana kerja yang hendak dilakukan Prabowo selaku Menhan yang juga menjalani visi dan misi dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Saya kira masih terlalu abstrak dan belum menggambarkan kerangka rencana kerja yang akan dijalankan sebagai jabaran visi-misi presiden," jelas Khairul saat dihubungi SUARA.COM, Selasa (12/11/2019).
Justru yang harus difokuskan ialah mengidentifikasi ancaman serta tantangan terhadap negara Indonesia. Khairul mengamini soal kutipan penulis militer Romawi Publius Flavius Vegetius Renatus yang mengatakan: "Jika kau menghendaki damai maka bersiaplah untuk perang." Akan tetapi perlu ditekankan kembali siapakah sebenarnya musuh dan apa tantangan yang mesti dihadapi Indonesia.
"Pertanyaannya, musuh kita ini sebenarnya siapa sih? Bagaimana bentuk ancamannya?," ujarnya.
Kalau musuh dan tantangan yang dihadapi Indonesia sudah teridentifikasi, maka Prabowo bisa melanjutkan dengan memperbincangkan soal anggaran yang dimiliki menhan untuk menyelesaikan tugasnya.
"Kalau identifikasi ancamannya sudah jelas, barulah kemudian kita bisa bicara soal anggaran yang masuk akal, efektif, efisien maupun belanja yang proporsional dan tepat sasaran, selain soal kesiapan perang yang belum jelas tadi," tandasnya.
Untuk diketahui, Prabowo pernah mengatakan, jika bangsa Indonesia terpaksa berperang, maka konsep peperangan yang akan digunakan ialah perang rakyat semesta alias permesta. Prabowo menyebut, konsep tersebut pernah berlaku di Indonesia.
Hal itu dikatakan Prabowo dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, di Gedung Nusantara II, kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Baca Juga: Bakal Bertemu Dubes Arab Saudi, Prabowo Berharap Bisa Bahas Soal Rizieq
Dalam rapat tersebut, Prabowo awalnya memaparkan terkait konsep Pertahanan Rakyat Semesta kepada ketua dan anggota Komisi I DPR RI.
Prabowo menjelaskan, berdasar sejarah, konsep permesta itu telah dipergunakan sejak dulu kala dan sudah semestinya pertahanan Indonesia kekinian pun harus mendasar pada konsep tersebut.
"Mungkin kita akan teruskan adalah bahwa pertahanan kita harus mendasarkan dan kita gunakan adalah Pertahanan Rakyat Semesta," tutur Prabowo.
Prabowo tak memungkiri dari sisi teknologi pertahanan Indonesia masih terbelakang bila dibandingkan negara lain. Namun, Prabowo meyakini jika memang bangsa Indonesia terpaksa harus berperang, maka konsep Pertahanan dan Perang Rakyat Semesta itu dapat dipergunakan.
Berita Terkait
-
Dahnil Anzar Jubir Menhan Prabowo, Ferdinand Demokrat Beri Sindiran Telak
-
Konsep Permesta Menhan Prabowo, Fadli Zon: Diharapkan jadi Doktrin Riil
-
Contoh AS, Prabowo Mau Ajak Mendikbud Nadiem Makarim Urus Pertahanan
-
Takut Disorot Asing, Dalih Prabowo Ogah Beberkan Anggaran Kemhan ke DPR
-
Hujan Interupsi Adian Cs untuk Prabowo soal Rahasia Dana Pertahanan
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Antisipasi Rob Saat Nataru 2026, Pemkab Siagakan Ratusan Satgas dan Pompa Apung di Kepulauan Seribu
-
Geger Audit PBNU, KPK Siap Turun Tangan Usut Dugaan Aliran Duit Korupsi Mardani Maming
-
Dituding Jadi Biang Bencana Banjir Sumut, PT Toba Pulp Lestari: Operasional Kami 'TAAT' Aturan
-
Ratu Sabu Golden Triangle Tumbang, Dewi Astutik Diciduk dalam Operasi Senyap di Kamboja
-
Mensos Saifullah Yusuf Ungkap Bantuan ke Sumatra Sempat Tertahan Dua Hari Akibat Akses Tertutup
-
Polda Metro Jaya Bongkar Gudang Amunisi Ilegal di Jakarta Barat, Ratusan Peluru Disita
-
Paksa Napi Makan Daging Anjing, Kalapas Enemawira Dinonaktifkan dan Jalani Sidang Etik Hari Ini
-
Lebih dari 1000 Anak di Jakarta Jadi Korban Kekerasan, Pramono Anung: 56 Persen Terjadi di Rumah
-
Mensos Gus Ipul Bantah Isu Penjarahan di Sibolga: Memang Dibagikan ke Masyarakat
-
Pengamanan Ketat: Polda Metro Jaya Siapkan Ribuan Personel untuk Reuni 212