Suara.com - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Maneger Nasution mengatakan pihaknya akan fokus dalam penanganan medis korban ledakan bom di Polrestabes Medan, Sumatera Utara.
"LPSK akan menyisir korban yang terdampak dari ledakan tersebut," kata Maneger kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Dia mengatakan mandat UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, LPSK diwajibkan memberikan bantuan medis sesaat setelah kejadian.
LPSK, kata dia, segera berkoordinasi dengan Polda Sumut, Polresta Medan dan Densus 88 untuk memastikan apakah kejadian ledakan itu termasuk kategori serangan terorisme.
"Dalam waktu singkat, LPSK akan menurunkan tim ke lokasi untuk mendapatkan informasi faktual mengenai kejadian dan korban jiwa yang terdampak akibat kejadian peledakan tersebut," katanya seperti dilansir Antara.
Maneger menyatakan prihatin dan mengutuk aksi-aksi kekerasan, terutama yang menggunakan bahan peledak dengan tujuan melukai diri dan orang lain.
"Melihat dari lokasi kejadian, sasaran pelaku ledakan adalah aparat dan tidak menutup kemungkinan warga sipil lainnya yang kebetulan tengah berada di dekat lokasi kejadian," katanya.
Diketahui ledakan yang diduga kuat berasal dari pelaku bom bunuh diri meledak di area Mapolresta Medan pada Rabu pagi sekitar pukul 8.45 WIB.
Akibat ledakan itu dilaporkan ada enam orang mengalami luka, lima di antaranya anggota polisi dan satu orang warga sipil. Sementara satu orang tewas diduga kuat adalah pelaku bom bunuh diri.
Baca Juga: Detik-detik Bom Bunuh Diri Pria Berjaket Ojek Online di Polrestabes Medan
Berita Terkait
-
5 Polisi, 1 Warga Jadi Korban Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
-
Perketat Penjagaan Pasca Ledakan Bom Medan, Polisi Dilarang Kerja Sendiri
-
Detik-detik Bom Bunuh Diri Pria Berjaket Ojek Online di Polrestabes Medan
-
Pelaku Bom Sepeda Motor Medan Pakai Jaket Ojol, Gojek Beri Pernyataan
-
Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, 1 Tewas dan 6 Orang Luka
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!