Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menyayangkan stigma negatif yang diberikan kepada driver ojek online (ojol).
Mulanya Guntur Romli menanggapi cuitan seorang yang mengaku sebagai driver ojol dengan akun bernama @PenjahatGunung.
Akun tersebut melayangkan kritik pedas terkait poster mengenai layanan driver ojol yang dipasang di sebuah tempat, di mana para driver hanya diperbolehkan berada di luar pagar.
"Batas penjemputan ojol & pengiriman paket. Neng njobo pagar wae (Di luar pagar saja --red)!!! Pencet bell," demikian bunyi poster tersebut.
Sementara dalam narasinya, akun tersebut menuliskan, "Gara-gara teroris b***n***. Nasib kami jadi kaya gini!!! (demi keamanan)".
Menanggapi hal itu, Gun Romli mengatakan semestinya tidak perlu dipasang poster yang menyudutkan driver ojol seperti itu.
Menurutnya, alangkah lebih baik untuk melakukan standar keamanan dan pemeriksaan.
"Tidak perlu melakukan stigma pada ojol seperti ini, lakukan saja standar keamanan dan pemeriksaan," cuit Guntur Romli, Jumat (15/11/2019).
Sebelumnua diketahui, seorang pria dengan menggunakan jaket ojek online dan membawa tas ransel terekam kamera pengawas atau CCTV saat meledakkan diri di Polrestabes Medan, Rabu kemarin.
Pelaku bahkan sempat ikut antre mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) bersama warga lainnya.
Baca Juga: Alamak, Puluhan Pelajar Sragen Tepergok Simpan Konten Porno di Ponsel
Sebelum akhirnya disuruh keluar dari ruangan perekaman sidik jari oleh petugas, karena ia sebelumnya sudah pernah mengurus SKCK, dan diarahkan ke ruangan lain untuk memperpanjang SKCK-nya.
Berdasarkan keterangan saksi mata, selang 1o menit kemudian, terdengar suara ledakan keras seperti gemuruh. Dalam peristiwa bom bunuh diri itu pelaku tewas. Sebanyak enam korban terdiri dari 4 anggota polisi, 1 orang pegawai harian lepas, dan 1 orang masyarakat mengalami luka-luka akibat insiden bom diri tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Resmi Dilantik jadi Menpora, Ingat Lagi Sederet 'Dosa' Erick Thohir di PSSI
-
Dua Karyawan PT WKM Diduga jadi Korban Kriminalisasi, Aktivis Malut Tuntut PT Position Angkat Kaki!
-
Profil dan Rekam Jejak Afriansyah Noor: Kembali Jadi Wamenaker, Pengganti Immanuel Ebenezer
-
Siapa Sarah Sadiqa? Mengenal Srikandi Baru Pilihan Prabowo Jadi Kepala LKPP
-
Beda Jauh dari Mahfud, Kenapa KPU Tak Cantumkan Pendidikan Terakhir Gibran?
-
Kursi Menteri BUMN Kini Kosong, Erick Thohir: Nanti Ada...
-
Dilantik Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Harta Angga Raka Prabowo Tembus Rp 33 Miliar
-
Djamari Chaniago dan Ahmad Dofiri Dianugerahi Pangkat Jenderal Kehormatan oleh Prabowo
-
Sudah 7 Hari Mogok Makan di Rutan, Aktivis Syahdan Husein: Sampai Semua Tahanan Politik Dibebaskan!
-
Erick Thohir Jadi Menpora, Siapa Menteri BUMN Sekarang?