Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyangkal tudingan dari Fraksi PSI di DPRD yang menyebut anggaran rehabilitasi gedung sekolah telah dipangkas. Anggaran itu disebut hanya direvisi.
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Syaefuloh Hidayat mengaku tak memangkas anggaran yang diajukan dinasnya itu. Ia menyebut Disdik tetap akan menjalankan renovasi gedung sekolah.
Ia menjelaskan, dalam Kebijakan Umum Anggaran Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2020, pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp 2.570.202.489.835 (Rp 2,57 triliun). Dana itu akan digunakan untuk merenovasi gedung sekolah di 105 lokasi.
Namun, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) memberikan rekomendasi baru soal rencana itu. Akhirnya, anggaran direvisi sehingga proyek renovasi sekolah itu menjadi 86 lokasi.
"Setelah dilakukan pemeriksaan dan peninjauan lapangan serta penelitian teknis dan rekomendasi dari DCKTR maka sebanyak 86 lokasi direkomendasikan perlu perbaikan," ujar Syaefuloh kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Kamis (14/11/2019).
Nilai anggarannya, kata Syaefuloh juga diubah menjadi Rp2.114.819.786.888 (Rp 2,11 triliun). Peruntukannya terbagi menjadi dua, yakni membangun gedung dan merenovasi gedung.
"Pembangunan unit sekolah baru SMK sebesar Rp 163.308.535.435,00 dan pembangunan ruang kelas baru SMK sebesar Rp 113.324.256.750,00," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PSI di DPRD DKI Idris Ahmad menyebut Dinas Pendidikan (Disdik) DKI memangkas anggaran sebesar Rp 455,4 miliar.
Ia menyebut rencana uang itu akan digunakan untuk rehabilitasi sekolah yang tak layak.
Baca Juga: PSI Sebut Pemprov DKI Pangkas Anggaran Penting Demi Formula E
Menurutnya, kebijakan ini janggal karena ajang balap mobil itu tidak masuk ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Ia menganggap seharusnya anggaran dalam RPJMD menjadi prioritas.
"Kami melihat anggaran Formula E yang enggak ada di RPJMD berdampak pada pengurangan kegiatan, contohnya rehab sekolah dan GOR. Ini kan patut dipertanyakan," ujar Idris di gedung DPRD DKI, Rabu, kemarin.
Berita Terkait
-
Bongkar Skandal Lem Aibon, BK DPRD Nilai William Salahi Mekanisme
-
Habis Dipanggil BK DPRD, William PSI Melunak soal Skandal Lem Aibon
-
Salam Lintas Agama Jadi Soal, PSI: Penebar Kecurigaan, Pindah ke Arab Saja
-
Tak Ingin Ada Lagi Penebangan Pohon, Ketua DPRD DKI: Lebih Baik Dipindahkan
-
Komisi A DPRD DKI Rekomendasikan Anggaran untuk TGUPP Dinolkan
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur