Suara.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanggapi kabar yang beredar terkait tidak lagi ada kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan.
Awalnya ada warganet yang bertanya kepada Susi melalui Twitter, Jumat (15/11/2019).
"Ibu, apa tanggapan tentang 'tidak ada lagi penenggelaman kapal illegal fishing' buuu," tanya seorang warganet.
Susi kemudian menjawab pertanyaan itu dengan meminta mencari kicauan lamanya tentang pencurian ikan dan penenggelaman kapal.
"Buka saja tweet lama atau tweet saya tentang ilegal fishing & penenggelaman kapal pasti banyak. Browsing sendiri dong !!!" jawab Susi di akun jejaring media sosial pribadinya.
Warganet itu membalas, "Sudah buuu, makanya saya kecewa dengan kebijakan baru, Ibu balik dong ke KKP, We need you".
Saat masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi memang sangat keras memerangi pencurian ikan. Ia juga sering kali membuat kicauan di Twitter tentang pentingnya penenggelaman kapal pencuri ikan.
Misalnya kicauan Susi pada 25 Maret 2019. Ia mengungkapkan bahwa kapal yang pernah ditangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan beroperasi lagi karena proses lelang yang tidak benar.
"2 bulan lalu KKP menangkap 4 kapal Vietnam yang pernah kita tangkap 6 bulan sebelumnya. Karena 2 tahun terakhir wacana kapal asing tangkapan dilelang. Akhirnya beberapa tuntutan Jaksa dan pengadilan putus Lelang. Yang terjadi diam-diam Kapal dilelang murah dibeli oleh mereka," ungkap Susi.
Baca Juga: Ada Importir Pacul Nakal, Menko Airlangga Siap Getok
"Sering kali ada beberapa kapal tangkapan yang tahu-tahu sudah dilelang. Tidak semua melaporkan. Diawal semua solid satu konsensus. Belakangan muncul wacana-wacana kapal dimanfaatkan. Diam-diam rupanya sudah ada yang melakukannya," imbuhnya.
Kekhawatiran adanya kongkalikong dalam lelang seperti ini yang akhirnya membuat Susi lebih memilih menenggelamkan kapal pencuri ikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir