Suara.com - Pihak berwenang Australia mengamankan kapal dari Indonesia yang kedapatan mengangkut puluhan kilogram sirip hiu di lepas pantai Darwin, Australia.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh General Manager Otoritas Manajemen Perikanan Australia (AFMA), Peter Venslovas.
Ia mengatakan, dalam operasi penangkapan yang terjadi pada 3 November 2019, pasukan perbatasan Australia menemukan lima awak kapal Indonesia dengan hasil tangkapan 63 sirip hiu segar, 16 kulit hiu dan 60 kg daging hiu.
Mereka diduga tengah melancarkan aksi illegal fishing sebelum dicokok di perairan yang berjarak 187 km dari Pulau Croker.
"Sangat penting memberikan pesan tegas kepada mereka yang datang ke perairan Australia untuk menangkap stok ikan kami," ungkap Peter Venslovas, seperti dikutip dari ABC, Selasa (12/11/2019).
Meski jumlah tangkapan tersebut terbilang sedikit, Venslovas mengatakan sirip hiu dari negara bagian Nothers Territory (NT) bisa dijual seharga 175 USD atau sekitar Rp 2,4 juta per kilogram di Indonesia.
Untuk itu, AFMA akan mengambil kebijakan tegas dengan penghancuran kapal.
Kapal nelayan Indonesia diketahui terbakar pada Selasa pagi ketika di kawal ke pusat penghancuran kapal di Pelabuhan Darwin.
"Penghancuran adalah metode paling efektif sebagai ganti dari risiko karantina," imbuhnya.
Baca Juga: Menpan RB Pertimbangkan Pangkas Pejabat Tingkat Camat dan Lurah
Selain ancaman penyitaan dan penghancuran kapal, nelayan Indonesia juga dihadapkan dengan denda sekitar Rp 737 juta.
Insiden penangkapan ini menjadi yang kedua selama beberapa pekan terakhir.
"Ketika kapal-kapal berani mengambil celah di perairan Australia, penting bagi kami untuk menangkap mereka," tandas Peter.
AFMA menambahkan, delapan dari 36 kapal yang ditemukan di NT, Australia Barat dan Queensland dalam tiga setengah tahun terakhir terbukti mengangkut sirip hiu dari spesies paling umum seperti: hiu koboi, hiu harimau dan hiu martil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa