Suara.com - Para saksi korban tewas Grabwheels di wilayah Senayan merasa tidak digubris kepolisian lantaran tidak mendapat salinan BAP.
Terkait hal tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono pun memberi tanggapan.
Ia berujar bahwa para saksi memang tidak diperuntukan untuk memperoleh kopian BAP. Hal tersebut, karena tidak ada aturan yang menyebutkan hal itu harus dilakukan.
“Tidak ada aturan saksi diberi copy oleh penyidik. Tolong baca di KUHP,” kata Argo dikonfirmasi Suara.com, Minggu (17/11/2019).
Kendati tidak memberikan salinan BAP kepada para saksi, Argo menyebut nantinya keterangan mereka akan langsung dikirim kepada Jaksa Penuntut Umum dalam persidangan. Di pengadilan, keterangan keduanya bakal diserahkan sepenuhnya melalui mekanisme sidang oleh hakim.
“Keterangan saksi dan tersangka nanti digunakan di sidang pengadilan. Nanti kita ikuti di persidangan biar ada wasitnya yaitu hakim. Keterangan saksi nanti digunakan sidang di pengadilan, biarkan di berkas kemudian dikirim ke JPU,” tutur Argo.
Sebelumnya, kejadian mobil sedan tabrak skuter berujung pada tewasnya dua orang bernama Wisnu dan Ammar. Keduanya sedang mengendarai skuter listrik di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Selain menewaskan dua orang, ada juga korban luka-luka karena kejadian itu. Sementara pihak keluarga Wisnu meminta agar kasus ini diusut tuntas melalui jalur hukum.
Kekinian, DH telah ditetapkan sebagai tersangka. Penambrak pengguna Grabwheels dijerat Pasal 310 juncto Pasal 311 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Baca Juga: Keluarga Korban Tabrak Lari Grabwheels Minta Keadilan ke Jokowi dan Kapolri
Sementara itu, Ditlantas Polda Metro Jaya memastikan, dua pengguna skuter listrik GrabWheels yang tewas di kawasan Senayan, Jakarta bukan korban tabrak lari.
Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar menyampaikan, pengendara mobil sedan berinisial DH sempat turun setelah kendaraannya menabrak enam orang yang mengendarai skuter listrik.
"Bukan tabrak lari, sekali lagi saya garis bawahi bukan tabrak lari, karena si pengemudi sempat turun," ujar Fahri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).
Menurut Fahri, setelah turun, DH sempat melihat korban. Namun karena terkejut, ia masuk lagi ke dalam mobil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
CEK FAKTA: Sufmi Dasco Menyesal Jadi Relawan Prabowo
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara
-
Revolusi Pendidikan Digital Prabowo: 330 Ribu Sekolah Bakal Punya 'Guru Terbaik' via Layar Pintar