Suara.com - Setelah sempat ada warga yang menolak, jenazah Rabbial Muslim Nasution (24), terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan akhirnya bisa dimakamkan, Senin (18/11/2019) malam.
Jenazah Rabbial dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Kambing D, Jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatra Utara.
Keluarga Rabbial pun melayangkan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama dengan para korban dari aksi bom bunuh diri yang dilakukan pemuda tersebut. Permintaan maaf itu disampaikan langsung oleh Hardiansyah Poetra, Kepala Lingkungan tempat tinggal orang tua Rabbial di kawasan Kecamatan Medan Petisah.
“Mewakili keluarga saya mengucapkan mohon maaf sebesar besarnya. Terutama pada keluarga korban yang terluka atau yang sedang dirawat. Kemudian kepada pemerintah, masyarakat kalau memang anaknya sudah melakukan hal yang tidak benar. Jadi keluarga memohon maaf. semoga ini tidak terulang lagi khususnya di wilayah kita,” kata Hardiansyah seperti dikutip dari Kabarmedan.com--jaringan Suara.com, Selasa (19/11/2019).
Hardiansyah pun menilai wajar soal adanya unjuk rasa yang dilakukan sejumlah orang yang menolak pemakaman bomber Polrestabes Medan itu.
"Soal penolaakan itu wajar aja. Karena aksi teroris kan termasuk kita kecam di dunia internasional," katanya.
Namun, banyak pula warga yang ikut membantu mengantarkan jenazah Rabbial hingga ke liang lahat. Alasan warga ikut mengantar jenazah, karena menganggap Rabbial sebagai pemuda yang baik. Bahkan warga juga yang meminta agar Rabbial disalatkan di musala dekat rumahnya.
Untuk diketahui, Rabbial diduga menjadi pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) pagi. Pemuda berusia 24 tahun itu tewas setelah bom yang diduga dibawanya meledak.
Saat itu, kondisi Mapolrestabes Medan sedang ramai. Warga berbondong-bondong mengurus SKCK.
Baca Juga: Rabbial Muslim Aksi Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Pakai Pupuk Urea
Kasus itu terus dikembangkan. Teranyar, polisi menetapkan 26 tersangka dalam kasus itu. Mereka diamankan dari sejumlah lokasi di Sumut.
Berita Terkait
-
Diduga Teroris, Warga Pasuruan Dibekuk saat Belanja Bareng Anak dan Istri
-
Rabbial Muslim Aksi Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Pakai Pupuk Urea
-
Usai Bom Medan, Polisi Tangkap 46 Terduga Teroris di Berbagai Daerah
-
Bomber Polrestabes Medan Kerap Berlatih Panah dan Senpi Rakitan di Gunung
-
Ada Massa Demo Tolak Mayat, Warga Medan: Teroris Berhak Dimakamkan di Sini
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional