Suara.com - Deputi Direktur Indonesian Center for Environment Law (ICEL) Reynaldo Sembiring menilai kalau Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Surya Tjandra asal ucap tanpa pengetahuan penuh terkait dengan rencana penghapusan izin mendirikan bangunan (IMB) dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
Reynaldo menilai alasan investasi terhambat bukan langsung mewacanakan penghapusan IMB dan amdal, melainkan mafianya yang diberantas.
Reynaldo mengawali pernyataannya dengan mengulangi perkataan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang kesal karena investor malah mulai menyerbu Vietnam. Kemudian Reynaldo tak habis pikir karena rencana menghapus amdal lah yang malah menjadi jawabannya.
"Saya ngambil contoh, saya mau main data saja lah, karena pemerintah suka enggak punya data. Jokowi kesal 33 investor cabut dari China pergi ke Vietnam terus jawabannya mau cabut amdal," kata Reynaldo di Kantor YLBHI, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).
Ia kemudian menjelaskan, di Vietnam sebagai negara yang kini dilirik oleh investor masih memiliki amdal dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Proses amdal dan KLHS pun sama seperti yang dijalankan di Indonesia.
Kemudian ia mencontohkan dengan Myanmar dan juga Kamboja sama-sama masih memiliki amdal dan KLHS tetapi tidak mengurangi jumlah investor yang ingin masuk.
Karena itu, Reynaldo justru mempertanyakan apakah penghapusan amdal adalah langkah yang tepat hanya karena soal investasi. Ia malah menekankan kepada mafia yang bermain sehingga proses pembuatan amdal malah menjadi lambat.
"Vietnam prosesnya dua bulan iya dua bulan permasalahannya Indonesia bisa lebih lama, kenapa? Karena sistemnya atau karena orangnya? Dugaan saya ini karena mafia," ujarnya.
Oleh sebab itu, Reynaldo meminta kepada pemerintah untuk mempertimbangkan kembali soal rencana penghapusan amdal dan IMB. Karena untuk saat ini ia menganggap dasar data dan pengetahuan yang dimiliki pemerintah masih gagal.
Baca Juga: Jokowi Sebut Orang Kaya di Indonesia dari Sektor Pertambangan
"Jadi menteri ATR, wamen ATR... malu saya gitu dengar pernyataan seperti itu. Karena ya sudah enggak tahu, udah gitu asal ngomong," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru