Suara.com - Dokumen-dokumen yang diperoleh dan diterbitkan oleh Konsorsium Wartawan Investigatif Internasional (ICIJ) mengungkapkan cetak biru dan strategi di balik kampanye intensif atas pemantauan yang intrusif, serta indoktrinasi budaya dan politik terhadap kelompok etnis Muslim Uighur, Kazakh dan lainnya di Xinjiang.
Organisasi-organisasi HAM selama bertahun-tahun telah memperingatkan bahwa China menindas warga Uighur secara sistematis dan menghapus budaya serta agama mereka. Dokumen-dokumen baru itu merinci bagaimana pihak berwenang menggalakkan “pendidikan ulang” ideologis bagi seluruh penduduk China.
Orang-orang Uighur dan kelompok minoritas Muslim lainnya yang dipenjara di dalam kamp, dibagi berdasarkan skor atau nilai seberapa baik mereka berbicara bahasa Mandarin yang dominan dan mengikuti aturan ketat, mulai dari mandi hingga penggunaan toilet. Skor atau nilai itu menentukan apakah mereka dapat meninggalkan kamp itu atau tidak.
Dokumen-dokumen dan komunikasi internal yang bocor itu didapat dan dipublikasikan pada hari Minggu (24/11/2019).
Publikasi dokumen yang bocor ini hanya berselang satu minggu pasca bocornya dokumen internal setebal 400 halaman di surat kabar New York Times.
“Kita berada dalam tahun 2019, dan ada lebih dari satu juta orang di kamp-kamp konsentrasi di Xinjiang? Ini keterlaluan!,” ujar Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O’Brien dalam konferensi keamanan internasional di Halifax, Sabtu lalu (23/11).
“Kamp-kamp itu harus ditutup. Kamp-kamp itu harus dibongkar,” tegas O'Brien.
“Tetapi bukan hanya kamp-kamp itu. Infrastruktur pemantauan yang dibangun di kawasan itu juga melacak orang melalui pengenalan wajah, artificial intelligence, melalui piranti elektronik. Mereka membuat sistem pemantauan di seluruh provinsi itu,” tambahnya.
Pihak berwenang di China membenarkan langkah-langkah ekstrem itu yang diambil sebagai sesuatu yang perlu untuk mengatasi apa yang mereka klaim sebagai “terorisme” dan memastikan keamanan nasional China.
Baca Juga: Buku Putih China: Suku Uighur Diperbudak dan Dipaksa Masuk Islam
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, hari Senin (25/11) membantah dokumen baru yang bocor itu, dengan mengatakan masalah warga Muslim-Uighur adalah “murni urusan dalam negeri China.”
“Media-media tertentu berusaha mencemari upaya kontra-terorisme China dan deradikalisasi di Xinjiang dengan meremehkan isu-isu terkait Xinjiang, tetapi upaya mereka tidak akan berhasil. Stabilitas, solidaritas dan kerukunan etnis di Xinjiang merupakan hal terbaik menanggapi disinformasi semacam itu,” tegas Geng.
Sumber: VOA Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai