Suara.com - Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono mengklaim tidak digaji sebesar Rp 51 juta oleh pemerintah. Padahal dia kembali ditunjuk sebagai staf khusus kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diaz mengatakan gaji yang diterima tidak sebesar dengan 7 stafsus Jokowi dari kalangan milenial. Tetapi, Diaz tidak menyebut gaji yang didapat tiap bulannya.
"Lebih kecil lah, yang saya terima enggak segitu," kata Diaz saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).
Meski mengaku gaji yang didapat lebih kecil, Diaz enggan ikut campur dengan pro kontra soal 7 stafsus Jokowi dari kalangan milenial yang mendapatkan gaji sebesar Rp 51 juta namun tidak 'ngantor' setiap hari.
Selain itu ia juga mengaku tidak tahu persis bagaimana cara kerja 7 stafsus Jokowi dari kalangan milenial tersebut. Akan tetapi sedikit yang dia tahu ialah ketika mendengar Angki Yudistia, salah satu stafsus muda Jokowi yang juga berasal dari PKPI.
Kepada Diaz, Angki mengatakan bahwa dirinya sudah berkomitmen tetap kerja secara penuh waktu atau full time sesuai dengan keputusan presiden (kepres).
"Saya rasa juga demikian, karena selama ini saya jadi staf khusus pak Jokowi selama 3 tahun terakhir, tidak ada yang namanya kerja part time, yang staf khusus berdasarkan kepres ya full time," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, besaran gaji stafsus presiden telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 144 Tahun 2015. Dalam perpres itu, gaji yang diberikan kepada staf khusus presiden total sebesar Rp 51 juta.
Baca Juga: Jokowi Kasih Grasi ke Terpidana Korupsi Annas Maamun
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas
-
Prarekonstruksi Ungkap Aksi Keji Ayah Tiri Bunuh Alvaro: Dibekap Handuk, Dibuang di Tumpukan Sampah
-
Eks MenpanRB Bongkar Praktik Titipan CPNS Masa Lalu: Banyak, Kebanyakan dari Kalangan Kepala Daerah