Suara.com - Staf Khusus (Stafsus) Presiden dari kalangan milenial Gracia Billy Yosaphat Mambrasar merespons adanya prediksi bahwa tujuh staf khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya digunakan untuk teman diskusi
Billy mengatakan, tugas stafsus Presiden Jokowi bukan hanya menjadi teman diskusi, melainkan membantu menyelesaikan masalah.
"Sebenarnya kalau diskusi itu terlalu meringankan tugasnya kami. Karena tugasnya kami bukan hanya seakan-akan cuma diskusi minum kopi yang sehabis itu nggak ada follow up," ujar Billy saat dihubungi Suara.com, Senin (25/11/2019).
Founder Kitong Bisa itu mengatakan para stafsus juga melakukan dialog dalam hal menyelesaikan permasalahan. Karena itu, nantinya akan ada hasil dari solusi yang dikerjakan.
"Kami lebih berdiksusi berdialog dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang urgen dengan inovasi. Jadi akan ada output dan solusi yang akan kami kerjakan," katanya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra memprediksi tujuh staf khusus milenial Presiden Jokowi hanya digunakan untuk teman diskusi. Sehingga, dia memberi masukan pengangkatan mereka jangan cuma untuk kepentingan semu.
Seharusnya, lanjutnya, pengangkatan anak-anak muda itu bukan untuk sekadar mengisi kekosongan.
"Kelompok milenial ini tidak hanya eksis, tapi bisa berfungsi sebagaimana cita-cita pak Presiden dengan Nawacitanya," ujar Dedi Kurnia Syah Putra dalam diskusi publik bertajuk 'Efek Milenial Di Lingkaran Istana' di Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (23/11/2019).
Dedi memprediksi kehadiran anak-anak milenial di lingkaran presiden tidak akan memberi pengaruh besar. Sebaliknya, mereka malah bisa menimbulkan keraguan publik karena tidak dibekali target kinerja yang jelas.
Baca Juga: Tak Terima Disebut Anak Magang, Stafsus Jokowi ke Paloh: Kami Berpengalaman
"Jadinya mereka hanya sebagai teman diskusi. Sejauh ini kita bisa membaca bahwa Jokowi termasuk presiden yang pemikirannya original," tuturnya.
"Artinya sangat kecil kemudian Pak Jokowi mendengarkan. Terlebih orang-orang yang didengarkan Pak Jokowi sangat banyak sekali," tambahnya.
Berita Terkait
-
Tak Terima Disebut Anak Magang, Stafsus Jokowi ke Paloh: Kami Berpengalaman
-
Kritik soal Stafsus Jokowi Dianggap Hiburan, Fadli Zon Balas Cibiran Istana
-
Terusik Ucapan Blangsak Eka Kurniawan, Begini Balasan Telak Stafsus Jokowi
-
Gaji Stasfus Jokowi Disoal Refly Harun, Istana: Sudah Ada Aturan Mainnya
-
Jokowi Rekrut Milenial, Wapres Maruf Angkat Stafsus dari Generasi Kolonial
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Pemprov DKI Jakarta Hibahkan 14 Armada Damkar ke 14 Daerah, Ini Daftar Lengkapnya!
-
Said Iqbal Bandingkan Gaji Wartawan Jakarta dan Bekasi: Kalah dari Buruh Pembuat Panci!
-
436 SPPG Polri Mulai Dibangun, Target Layani 3,4 Juta Penerima
-
Kisah Pramono Anung Panggil Damkar Jakarta Demi Evakuasi 'Keluarga' Kucing di Atap Rumah
-
Rakyat Jakarta Nombok! Said Iqbal Desak Pramono Anung Naikkan UMP 2026 Jadi Rp5,89 Juta
-
30 Tahun Menanti, Jalan Rusak di Karet Tengsin Akhirnya Mulus dalam Sebulan
-
Sebut Penanganan Banjir Sumatera Terburuk, Ray Rangkuti: Klaim Pemerintah Mudah Dipatahkan Medsos
-
Seskab Teddy Respons Pihak yang Bandingkan Penanganan Bencana: Tiap Bencana Punya Tantangan Sendiri
-
Saat Orasi Membakar Semangat, PKL Raup Cuan di Tengah Demo Buruh Tolak Kenaikan UMP 2026
-
Pemerintah Kaji Program Work from Mal, APBI Sebut Sejalan dengan Tren Kerja Fleksibel