Suara.com - Sebanyak 12 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengaku tak ingat lagi nominal uang yang diambil dalam kasus pembobolan uang bank DKI lewat mesin ATM. Belasan anggota Satpol PP merupakan bagian dari 41 orang yang telah ditetapkan tersangka dalam kasus yang kerugiannya mencapai Rp 50 miliar.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengaku sempat menanyakan nominal uang yang dicuri bawahannya itu. Namun, kata Arifin, petugas Satpol PP itu luka karena alasan kejadian pembobolan uang lewat mesin ATM bank DKI itu sudah berlangsung lama.
"Belum bisa saya katakan berapa besar karena masing masing, apa ya, mereka gak tahu ngambil berapa kan sudah kelamaan. Ketika ditanya, mereka sudah lupa ambil berapa. Tapi kan mungkin ada catatannya, ke-record," ujar Arifin di gedung DPRD DKI, Selasa (26/11/2019).
Selain itu, Arifin mengaku sempat memeriksa anggota yang terlibat kasus kejahatan terkait lokasi ATM yang menjadi sasaran pembobolan uang. Namun, ketika ditanyakan hal itu, 12 anggota Satpol PP itu tak ingat.
"Dia (anggota Satpol PP) hanya sebutkan ATM bersama, tapi di mana ATM-nya dia tidak sebutkan," jelasnya.
Meski demikian, Arifin mengaku beberapa anggotanya yang kini sudah ditetapkan tersangka itu sudah mengembalikan uangnya. Meski demikian, ia menyebut akan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada kepolisian.
"Dia sudah kembalikan atau belum selesai kembalikan kita ikuti dulu, ikuti hormati kita hberi kesempatan temen temen penyidik kepolisian. Apa tindakan atau proses hukumnya kami hormati," pungkasnya.
Sebelumnya, Bank DKI Jakarta melaporkan kasus dugaan pembobolan ATM oleh oknum anggota Satpol PP ke kepolisian. Dalam kasus ini, polisi pun telah menetapkan sebanyak 41 orang sebagai tersangka.
Awalnya, mereka diduga mengambil sebesar Rp 50 miliar secara bertahap, namun saldo rekeningnya tak berkurang.
Baca Juga: Bobol Kotak Amal Masjid, Jalal Kerap Beraksi Jelang Salat Jumat
Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat membenarkan soal anggotanya berinisial MO yang dipanggil Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan pencucian uang.
Sementara, Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin menyebut pembobolan Bank DKI diduga dilakukan oleh 12 anggotanya yang dilakukan sepanjang Mei hingga Agustus yang mencapai puluhan milar.
Berita Terkait
-
Polisi Belum Temukan Keterlibatan Orang Dalam di Kasus Pembobolan Bank DKI
-
Bobol ATM DKI, Polisi Tetapkan 41 Tersangka, Diantaranya Oknum Satpol PP
-
Polisi Tetapkan 41 Tersangka Kasus Pembobol Bank DKI
-
Polisi Bakal Periksa 41 Orang Terkait Pembobolan Bank DKI
-
Satpol PP Bobol Bank DKI Rp 32 Miliar, Anies: Serahkan ke OJK dan Polisi
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!