Suara.com - Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI mengaku setuju dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang menyebut terdapat perbedaan yang jelas antara Jakarta dengan kota Shanghai atau Beijing. Sebab, Jakarata dianggap masih banyak RW yang kumuh.
Ketua fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono mengatakan setidaknya ada 223 RW di Jakarta yang tergolong kumuh. Meski setuju, Gembong menganggap kalimat Tito yang menyebut Jakarta seperti kampung kurang pas.
"Ya setuju, tetapi kalau dibilang kampung ya enggak juga. Cuma ada persoalan-persoalan yang harus kita tuntaskan, artinya persoalan kampung ini persoalan yang kumuh, kumuh ini jadi tugas kita," ujar Gembong saat dihubungi, Rabu (27/11/2019).
Gembong juga menyatakan jika dibandingkan dengan Shanghai, kondisi kota Jakarta jauh lebih buruk. Menurutnya yang perlu dibenahi adalah soal kampung kumuh.
Gembong menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan belum menyentuh persoalan ini. Karena itu ia ingin ke depannya Pemerintah Provinsi (Pemprov) fokus menata RW kumuh ini.
"Sekarang kita mendorong kepada Pak Anies agar segera fokus untuk mengentaskan persoalan yang dihadapi warga Jakarta, khususnya soal kekumuhan," jelasnya.
Selain itu, ia menilai Jakarta memang tidak bisa berkembang cepat seperti Shanghai dan Beijing. Ia menganggap penyebabnya adalah program Kepala Daerah selalu diulang setiap kali berganti Gubernur.
"Tidak ada ketersinambungan antara program yang sudah dilakukan pemerintah sebelumnya, ini yang membuat jadi lambat," katanya.
Sebelumnya, Tito Karnavian menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Tito menyebut Jakarta seperti kampung bila dibandingkan dengan dua kota besar di China, yakni Shanghai dan Beijing.
Baca Juga: Muncul Petisi Minta Anies Tolak Beri Izin Reuni dan Bubarkan PA 212
Sindiran itu dilontarkan oleh Tito kepada Anies saat keduanya menghadiri Musyawarah Nasional IV Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Tito menyebut sekarang ini dua kota di China itu lebih maju dari Jakarta.
"Pak Anies, saya yakin kalau sering ke China, kalau kita lihat Jakarta kayak kampung dibanding Shanghai," ujar Tito di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).
Berita Terkait
-
Bukan Buat Jakarta, Anies Anggap Sindiran Tito untuk Seluruh Kepala Daerah
-
Mendagri Tito Skak Anies: Dibandingkan Shanghai, Jakarta seperti Kampung
-
Reuni 212 Diklaim Dapat Rekomendasi Anies, Pemprov: Baru Mau Dirapatin
-
Korban Gusuran Sunter: Kami Menyesal Dulu Pilih Anies
-
Dulu Kerja di TVRI Jogja, Anies Pernah Wawancara Gubernur dan Jadi Pemred
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan