Suara.com - Peredaran tembakau sintetis atau tembakau gorila masih menjadi momok di tengah masyarakat. Termutakhir, tiga pelajar SMP di kawasan padat penduduk di Manggarai, Jakarta Selatan, teler seusai menghisap tembakau yang disemprot cairan kimia tersebut.
Melihat fenomena tersebut, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan terkait temuan tersebut. Mereka meminta agar pihak kepolisiam untuk memberantas rantai penjualan tembakau memabukkan itu.
"Ini kalau sudah membahayakan anak kemudian situasinya darurat sampai teler seperti itu polisi harus punya political will untuk mengifikasi dan mengusut siapa yang menjual ini," kata Komisioner KPAI Bidang Trafficking dan Eksploitasi Ai Maryati Solihah kepada wartawan, Sabtu (30/11/2019).
Ai menuturkan, tubuh anak di bawah umur masih rentan jika terkena efek tembakau gorila. Untuk itu, ia meminta agar hal tersebut ditanggapi secara serius agar tak terulang di kemudian hari.
"Karena relasi anak dengan obat dan makanan yang tidak sesuai dengan norma hukum dan kesehatan di Indonesia itu harus diusut," kata dia.
Lebih jauh, Ai menyebut telah mengirim tim untuk memantau perkembangan tiga pelajar yang teler seusai menyikat tembakau gorila. Ia memastikan bahwa tiga bocah tersebut akan direhabilitasi secara sosial agar tidak mengulangi perbuatannya.
"Ini namanya anak korban sebuah penyalahgunaan obat dan makanan, ini sangat butuh penanganan. Maka saya akan usahakan kirim tim ke anak untuk rehab sosial," tutup Ai.
Diberitakan seblumnya, lima pelajar SMP di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan teler seusai mengisap tembakau tersebut.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (27/11/2019). Saat itu, warga sekitar melihat kelimanya sedang berkumpul di sebuah rumah di kawasan padat penduduk di Manggarai.
Baca Juga: Diduga Pesta Tembakau Gorila, 3 Remaja Diciduk Polisi
Saat warga mencoba mendekat, dua dari lima pelajar tersebut langsung kabur. Sementara tiga sisanya limbung dan tak kuasa menahan mabuk.
Selanjutnya, warga membawa ketiga pelajar tersebut ke Rumah Sakit Agung Manggarai untuk diperiksa. Ketiganya adalah IP (14), FP (15), dan RA (15).
"Katanya sih iya habis memakai itu (tembakau gorila) terus pada mabuk. Oleh orangtuanya diajak ke rumah sakit. Tapi sudah sembuh mereka," kata Kanit Reskrim Polsek Tebet Iptu Iwan saat dikonfirmasi, Jumat (29/11/2019).
Polisi tidak menahan ketiganya. Sebab, barang bukti berupa tembakau gorila sudah habis diisap oleh mereka.
"Tidak, kan mereka pingsan. Tidak ada barang buktinya juga kan dia pakai, sudah habis barang buktinya.”
Berita Terkait
-
Isap Tembakau Gorila, Tiga Pelajar di Manggarai Teler sampai Pingsan
-
Temui Wapres Ma'ruf, KPAI Usul Penguatan Perpres Soal Karakter Anak
-
KPAI Heran Guru Honorer Wanita di Bali Ajak Siswinya Lakukan Threesome
-
KPAI: Korban Ambruknya Atap Sekolah di Pasuruan Berhak Dapat Perlindungan
-
KPAI Minta Kasus Wali Murid Gugat SMA Gonzaga Diselesaikan Lewat Mediasi
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Tanggul Beton di Cilincing Dikeluhkan Nelayan, Komisi IV DPR Agendakan Panggil KKP Senin Depan
-
Irjen Kemendagri Pastikan Wilayah Solo Raya Kembali Kondusif Setelah Unjuk Rasa
-
Tinjau Pos Kamling di Makassar, Mendagri Tekankan Pentingnya Keamanan Berbasis Masyarakat
-
KontraS Ingatkan Prabowo: Tim Investigasi Harus Benar-benar Independen, Bukan Sekadar Janji
-
Saat ASN Dilarang Flexing, Gaji DPRD Kabupaten Bogor Tembus Rp91 Juta Sebulan
-
Tiba Jam 2, Sherina Munaf Diperiksa Polres Jaktim Terkait Penjarahan Rumah Uya Kuya! Apa Kaitannya?
-
3 Mahasiswa Hilang Misterius Usai Demo, KontraS Curiga Ada Penghilangan Paksa!
-
Plot Twist! Kejagung Klaim 'Dicari' Jaksa, Tapi Silfester Koar-koar Sudah Damai dengan JK
-
Cermati Galon Air Minum, Waspadai Kandungan BPA: Bisa Melebihi Batas Aman
-
Rayakan Bangunan Terbakar, Pendemo di Nepal Joget Pacu Jalur