Suara.com - Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengajak anggota dan pengurus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) merumuskan langkah konkrit bagaimama memberantas kemiskinan. Menurut Mensos, GMNI bisa bertindak nyata memerangi kemiskinan.
“Mari aktivis GMNI menjadi bagian dari menyongsong Indonesia maju sebagaimana ditekankan Presiden Joko Widodo. Upaya memerangi kemiskinan tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Caranya, adalah bagaimana GMNI bisa tumbuh dan terus berkarya tanpa harus tergantung kepada belas kasihan orang lain,” kata Mensos dalam sambutannya pada Kongres XXI Kemaritiman Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), di Ambon, Kamis (28/11/2019).
Mensos menyatakan, kemiskinan adalah masalah yang menjadi akar persoalan lain, yakni radikalisme dan terorisme. Pemerintah memang terus memangkas angka kemiskinan, dimana sekarang sudah mencapai 9.41%. Menurut Mensos, angka ini tidak kecil. Sebab, presentasi itu kira-kira setara dengan sekitar 30 jutaan jiwa, atau hampir sebanyak penduduk Provinsi Jawa Barat.
“Untuk mengatasi kemiskinan, mahasiswa bisa memulai dari diri sendiri, dengan memperkuat karakter. Munculkan pertanyaan, bagaimana agar hidup saya tidak tergantung kepada orang lain, bagaimana agar organisasi saya tidak tergantung kepada belas kasihan orang lain, bagaimana agar GMNI tidak tergantung kepada orang lain,” kata Mensos.
Ketergantungan terhadap orang lain, kata Mensos, penting, sebab tidak bisa organisasi bergantung kepada satu dua atau tiga orang. “Ayo kader GMNI bersama Kementerian Sosial bersama Pemerintah Joko Widodo bersama-sama mempersiapkan Indonesia maju sebagaimana dicanangkan Presiden Joko Widodo,” kata Mensos.
Indonesia maju adalah Indonesia yang bebas dari kemiskinan. Untuk mewujudkan Indonesia maju, kata Mensos, apakah bisa hanya oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.
“Apakah bisa Presiden dan Wakil Presiden bersama timnya yang hebat? Jawabannya harus bersama-sama dengan seluruh komponen bangsa yang lain termasuk di dalamnya dengan GMNI,” kata Mensos.
Mensos mengingatkan, Presiden Jokowi memiliki visi bahwa pada usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia, yakni pada tahun 2045, Indonesia akan menjadi negara dengan penghasilan tinggi. “Kalau sekarang 4 ribu dolar AS rata-rata pertahun, nanti pada 2045 akan menjadi 21.000 dolar AS per tahun,” kata Mensos.
Mensos yakin, dengan pengalaman sudah puluhan tahun dan alumninya yang tersebar ke berbagai posisi di negara ini, GMNI bisa berkarya nyata tampil memberikan kontribusi untuk mewujudkan Indonesia maju.
Baca Juga: Kemensos Gelar Makan Malam Bersama Penyandang Disabilitas
Hadir dalam kesempatan ini mendampingi Mensos, Dirjen Pemberdayaan Sosial Pepen Nazaruddin, Dirjen Linjamsos Harry Hikmat, Staf Ahli Menteri Bidang Aksesibilitas Sosial Sonny W Manalu, Dave Akbarshah, dan sejumlah pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kementerian Sosial. (*)
Berita Terkait
-
Mensos Harap, Bansos bisa Dikombinasikan dengan Program Pemberdayaan Sosial
-
Tekan Angka Kemiskinan, Mensos Bakal Maksimalkan Dana Bansos
-
Kemensos Gelar Makan Malam Bersama Penyandang Disabilitas
-
Mensos Ajak Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Berantas Kemiskinan
-
Mensos Apresiasi Para Pekerja Program Keluarga Harapan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional