Suara.com - Ahli ekonomi dan cendekiawan Emil Salim memberikan tanggapan terkait wacana pemilihan presiden yang dilakukan oleh MPR.
Emil mengatakan akan sangat berbahaya jika pemilihan presiden kembali dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Apalagi tidak ada audit terbuka soal keuangan partai politik.
Hal ini disampaikan Emil melalui kicauan di akun Twitter pribadinya pada Sabtu (30/11/2019).
"Wacana Pimpinan MPR dengan PB NU agar Presiden-Wapres dipilih MPR untuk hemat biaya. Selama keuangan Parpol & anggota MPR tidak diaudit terbuka, selama transaksionalisasi pemilihan anggota MPR belum teratasi, sangatlah berbahaya bila MPR memilih Pres-WPres," tulis @emilsalim2010.
Kicauan Emil Salim ini telah mendapatkan lebih dari 600 like dan 300 retweet hingga Minggu (1/12/2019) sore.
Wacana tentang Presiden yang dipilih oleh MPR telah banyak dipersoalkan banyak pihak. Baik dari akademisi hingga politikus.
Sebelumnya, PBNU memberikan sejumlah usulan yang disampaikan kepada Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam pertemuan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (27/11) sebagaimana dikutip dari laman resmi NU.
Salah satunya, PBNU menyarankan agar pemilihan presiden dan wakil presiden kembali dilakukan oleh MPR berdasarkan keputusan Munas NU pada 2012. PBNU menilai pemilihan presiden secara tak langsung oleh MPR memiliki lebih banyak manfaat daripada dipilih rakyat.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan bahwa pertimbangan Munas NU dalam merekomendasikan pemilihan presiden dan wakil presiden oleh MPR berdasarkan manfaat dan mudarat yang ditimbulkannya.
Baca Juga: Reuni 212 Hanya Sampai Pagi, Novel: Yang Kerja Bisa Lanjutkan Aktivitasnya
Menurutnya, biaya pemilihan secara langsung lebih mahal dibandingkan dengan pemilihan melalui MPR.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo, melalui jubir Fadjroel, mengatakan tidak setuju terkait adanya wacana pemilihan presiden dilakukan secara tidak langsung atau melalui MPR.
"Saya ini produk pilihan langsung dari rakyat. Masa saya mendukung pemilihan presiden oleh MPR?" kata Presiden Jokowi, Jumat (29/11/2019).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
Terkini
-
4 Kementerian Bakal Godok Aturan Pembatasan Gim Online Setelah Insiden Mengerikan di SMAN 72 Jakarta
-
Maling Motor Bersenjata Mainan di Taman Sari Bonyok Parah, Ternyata RK Residivis Kakap
-
Ketua DPD RI Pimpin Dukungan World Peace Forum: Indonesia Diklaim sebagai Contoh Harmoni Dunia
-
Segera Punya SLHS! BGN Bakal Tutup Sementara SPPG yang Tak Daftar ke Dinkes
-
Di DPR, Menteri Agama Ungkap Angka Perceraian di Indonesia Turun
-
Kasus Kerangka Kwitang Janggal, Komisi III DPR Usulkan Pembentukan TGPF
-
Dugaan Mark Up Mesin Jahit Rp4 Miliar, Kejari Geledah Kantor Sudin UMKM Jakarta Timur
-
Tangan dan Mulut Terikat! Polisi Ungkap Kronologi Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Tol Jagorawi
-
Kamis Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Cs Tegaskan Tak Gentar
-
Geger di Manokwari! Istri Pegawai Pajak Diculik, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Buru Pelaku