Suara.com - Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut ada tiga gugus tugas para staf khusus untuk membantu menjalankan tugas Presiden Joko Widodo.
Menurut Ari, pembagian tugas tersebut agar para stafsus bisa bekerja dengan efektif.
"Kami ingin stafsus presiden bekerja secara efektif. Ada tiga gugus tugas yang nanti akan bekerja bantu perlancar tugas bapak presiden," Ari di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/12/2019).
Hal tersebut dikatakan Ari seusai melakukan rapat dengan Jokowi di Istana Merdeka. Mereka yang hadir antara lain, Putri Indahsari Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Angkie Yudistia, Billy Membrasar, Andi Taufan Garuda Putra, Aminudin Ma'ruf dan Fadjroel Rahman.
Tugas gugus pertama kata Ari, yakni berkaitan dengan bidang komunikasi publik. Ada tiga stafsus presiden yang akan menjawab sejumlah isu.
"Bung Fadjroel sudah sering bertemu dengan anda. Kemudian ada Bu Dini Purwono staf khusus yang nanti akan berdiskusi berkaitan dengan bidang hukum," katanya.
"Lalu pak Arif Budimanta akan banyak berdiskusi dengan teman-teman di bidang ekonomi. Lalu ada mba Angkie tadi pagi sudah bertemu dengan temen media akan banyak kaitannya dengan bidang sosial," imbuh Ari.
Kemudian gugus kedua menurut Ari, berkaitan dengan komunikasi dengan kelompok strategis. Stafsus yang mendapat gugus tugas kedua di antaranya adalah Sukardi Rinakit, Diaz Hendropriyono, Aminudin Ma'ruf, serta Anggit Nugroho.
Kemudian untuk gugus tugas ketiga kata Ari, yakni akan menjadi teman diskusi Jokowi sehari-hari serta menjadi jembatan antara Jokowi dengan kalangan milenial.
Baca Juga: Jokowi Minta Stafsus Milenial Beri Inovasi untuk Perubahan
"Teman-teman muda kita stafsus milenial yang banyak berdiskusi tentang gagasan-gagasan inovatif termasuk juga menjadi jembatan. Jadi dengan demikian semua tugas yang diberikan oleh presiden sangat jelas dan semua sudah menerima baik itu tugas secara individual tapi juga kerja kita lebih bnyak sebagai kerja teamwork," katanya.
Berita Terkait
-
Jokowi soal Pemekaran Papua: Silakan Saja Kalau Aspirasi dari Bawah
-
Nasdem: Jokowi Jangan Baper, Contoh Lula da Silva
-
Sambangi KPK, Menkopolhukam Mahfud MD Laporkan LHKPN
-
Jokowi soal Cuitan Stafsus Billy Mambrasar: Salah Dikit, Gak Apa-apa Lah
-
Alasan Sedang Digugat ke MK, Jokowi Tak Mau Keluarkan Perppu KPK
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional