Suara.com - Gloria Elsa Hutasoit puas melihat manusia tak bernyawa alias jenazah tampil cantik. Perempuan 36 tahun ini merias jenazah orang tak mampu yang tak punya uang untuk melakukan upacara kematian. Elsa, bukan satu-satunya perias jenazah di Jakarta. Namun Elsa, satu dari sedikit perias jenazah yang manfaatkan makeup kedaluarsa untuk merias. Elsa pun ikut menyelamatkan bumi. Suara.com menemui Elsa, mengobrol, sampai ikut merias jenazah hingga cantik dan siap ke 'rumah' Tuhan.
"Perkenalkan, saya Gloria Elsa," kata Elsa dalam hati memulai ritual sebelum merias jenazah.
Elsa mengenalkan diri di depan jenazah seorang anak perempuan, Angela. Angela dipercaya, meninggal karena disantet.
Angela meninggal dengan mengenaskan, perutnya membesar dan terlihat pucat. Di dalam perutnya itu, Elsa duga terdapat benda-benda aneh. Namun Elsa tak sebutkan jenis bendanya.
Ritual pengenalan diri itu bukan karena Angela tewas disantet, tapi begitulah ritual Elsa. Elsa percaya, jenazah itu masih punya jiwa.
"Saya perkenalkan diri agar jenazah ini tidak merasa asing dengan saya. Saya pun memperkenalkan diri dalam hati. Tapi tiba-tiba begitu saya kenalkan diri, semua benda itu jatuh. Foto dia pun bergerak, agak menakutkan sih," cerita Elsa.
Namun Elsa tetap merias jenazah anak itu.
Elsa membuka perkakasnya tepat di sisi jenazah. Elsa dengan kuasnya mewarnai kelopak mata yang tak lagi kencang. Rambut rapuh anak itu pun disisir. Tak jauh beda cara merias orang hidup dan yang sudah meninggal. Elsa hanya merias bagian wajah dan kepala. Sementara badan, dibalut gaun indah.
Elsa akrab dengan Jenazah sejak kecil. Sejak Sekolah Dasar atua SD, Elsa selalu ikut ibunya berkerja sebagai perawat di Rumah Sakit Carolus, Jakarta.
Baca Juga: FACE OF JAKARTA: Peramal Masa Depan, Nasib di Atas Garis Tangan
Menginjak masa remaja, penyandang marga Hutasoit ini kerap membantu ibunya di RS mulai dari membukakan kateter pasien. Bahkan Elsa remaja sering membantu memandikan jenazah, hingga mendandani jenazah.
Bermodalkan ilmu merias dari hasil belajar di salon, Elsa membantu merias sanak saudaranya yang meninggal. Keluarga mereka tidak mampu untuk bayar make up jenazah karena mahal.
"Orang meninggal itu tidak persiapan. Kita nggak tahu yang meninggal punya tabungan atau tidak," kata Elsa.
Elsa pun melayani merias jenazah di Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Effatha, hingga panggilan merias jenazah. Elsa makin tenar sebagai perias jenzah, promosinya dari mulut ke mulut.
Paling tidak mulai 2017, Elsa serius melakoni profesi sebagai perias jenazah. Di 2018, dia mulai kebanjiran order merias jenazah.
Berita Terkait
-
FACE OF JAKARTA: Peramal Masa Depan, Nasib di Atas Garis Tangan
-
FACE of JAKARTA: Sulap Limbah Kayu Jadi Frame Kacamata
-
FACE OF JAKARTA: Peruntungan Para Penggali Kubur Mister X
-
FACE OF JAKARTA: Jejak Kuburan Tanpa Nama dan Penggali Kubur Mister X
-
Dekat dengan Kematian, Profesi Unik Perempuan Ini Bikin Merinding
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Temuan Awal KPK: Dana Suap Proyek Dipakai Bupati Lampung Tengah untuk Lunasi Utang Kampanye
-
BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 Lewat Asian Le Mans Series