Suara.com - Pengelola Jalan Tol Cikopo - Palimanan atau Cipali mengimbau agar pengendara tidak terbuai untuk memacukan kendarannya lebih cepat alias ngebut saat melintasi jalan Tol Cipali. Imbauan ini disampaikan untuk mengurangi penyebab kecelakaan di jalan tol yang diakibatkan pengendara ngebut.
"Batas kecepatan di jalan Tol Cipali itu 100 kilometer per jam," kata Direktur Operasi PT Lintas Marga Sedaya Agung Prasetyo, saat konferensi pers menghadapi libur Natal dan Tahun Baru, di Subang, Kamis (13/12/2019).
Agung menuturkan, selama ini kecelakaan yang terjadi di jalan Tol Cipali ialah "tabrak belakang". Kondisi itu terjadi akibat pengendara terlalu cepat memacu kendaraannya, sampai tidak bisa mengendalikan kendaraannya.
Ia menyebut kondisi tanah jalan Tol Cipali tidak seluruhnya stabil. Ada yang labil sehingga jalannya bergelombang. Hal tersebut berbahaya jika pengendara terlalu cepat memacu kendaraannya.
Menurutnya kebanyakan jalan yang lurus dan sepi banyak pada pengendara yang terbuai untuk ngebut saat melintasi jalan Tol Cipali.
Pada musim libur Natal dan Tahun Baru, pengelola Jalan Tol Cipali menyarankan agar para pengendara tidak mengandalkan pengisian saldo e-Toll di rest area pada musim libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
"Kalau memungkinkan, pengguna jalan tol tidak membeli e-Toll di rest area. Saya menyarankan agar sebelum masuk tol, dipersiapkan dulu saldo e-Toll nya," kata CEO Toll Road Business Group Astra Infra Krist Ade Sudiyono.
Ia mengatakan, sebelum berangkat berlibur biasanya dilakukan pengecekan kendaraan. Dalam tahap persiapan itu, masyarakat diimbau juga mengecek saldo e-Toll. Sehingga dalam perjalanan tidak harus mencari tempat pengisian saldo e-Toll.
Menurut dia, di beberapa titik rest area jalan Tol Cipali memang telah disediakan pengisian saldo e-Toll. Tetapi alangkah baiknya jika pengguna jalan sudah mengisi saldo e-Toll nya sebelum masuk jalan tol.
Baca Juga: Sopir Bus Sinar Jaya jadi Tersangka Kasus Kecelakaan Maut di Tol Cipali
"Jika saldo e-Toll sudah tersedia sebelum masuk tol, tentu akan memperlancar perjalanan," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah