Suara.com - Eks Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti membalas sentilan yang dilayangkan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad kepada dirinya lewat Twitter. Sebelumnya, Dasco menyindir Susi sering menggunakan pesawat pribadi ketika menjabat sebagai Menteri KKP.
Cuitan Dasco tersebut dibagikan pada Minggu (15/12) lalu melalui jejaring Twitter pribadinya. Kala itu, Dasco menyatakan dukungan terhadap Edhy Prabowo terkait polemik benih lobster (benur) dan memintanya untuk tetap rendah hati.
Ia lalu mengaitkan hal itu dengan hobi seseorang yang menyewa maskapai pribadi untuk melakukan kunjungan kerja semasa menjabat.
"Bro, menteri @Edhy_Prabowo, tetap semangat jadi menterinya Nelayan Indonesia. Jangan hirauin serangan lobster yang belum moveon, nanti rakyat yang menilai. Tetaplah sederhana, dinas kemana-mana tetap pakai pesawat komersil, jangan charter pesawat apalagi kemudian nyewanya maskapai sendiri Gak keren banget," tulis kata Dasco, seperti dikutip Suara.com, Selasa (15/12).
Selang sehari, cuitan tersebut mendapat respons dari Susi Pudjiastuti. Susi meminta Dasco untuk melakukan pengecekan tata kelola uang negara untuk pesawat pribadi sebelum memberikan pernyataan. Ia lalu meminta Dasco untuk mengingat kontribusi yang diberikan maskapai miliknya demi menunjang kinerja KKP.
"Bpk Doctor Dasco, sebelum bicara di public, cek dari sisi tata kelola uang negara tentang charter pesawat pribadi, ada pelanggaran Pak doctor bisa minta yang berwenang untuk periksa. Pak Doctor mestinya tahu ada berapa kali saya kasih tumpangan pesawat pribadi orang KKP jaga lobster sitaan," balas Susi.
Tak cukup sampai di situ, Susi juga menanggapi pernyataan Dasco yang meminta Edhy Prabowo untuk mengabaikan polemik terkait benur. Ia mengingatkan jika benur tergolong sebagai plasma nutfah yang mesti dijaga kelestariannya.
"Bapak Doctor, pasti tahu susiair menyewakan pesawatnya & jenis pesawatnya pasti tahu kemana saja susiair terbang. Bapak Doctor juga pasti tahu tentang sustainability sumber daya alam yg menjadi hajat hidup orang banyak. Bapak doctor juga pasti tahu tentang plasma nutfah itu apa," imbuh Susi.
Baca Juga: Dikritik Buka Kembali Ekspor Benih Lobster, Ini Pembelaan KKP
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra