Suara.com - Orangutan Sumatera bernama Bonbon (3) akhirnya bisa menghirup udara Sumatera setelah tiba di terminal pengambilan kargo Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (17/12) kemarin sekitar pukul 10.15 WIB.
Dari celah lubang kandang, Bonbon terlihat bermain-main dengan handuk putih. Bonbon baru saja menempuh perjalanan jauh dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pada Selasa dini hari.
Keaktifan Bonbon terlihat saat dia menunjukkan wajahnya saat jendela kandang berukuran kecil dibuka petugas untuk memberinya buah jeruk, rambutan dan apel. Bonbon juga sempat menjulurkan tangannya dan memberikan buah rambutan yang sudah dikupasnya kepada petugas.
Bonbon berasal dari BKSDA Bali yang sebelumnya menemukannya hendak diselundupkan ke Rusia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar. Orangutan itu, teridentifikasi melalui proses penelitian di LIPI sebagai orangutan sumatera (Pongo abelii).
“Ini dilakukan translokasi dari BKSDA Bali karena memang jenisnya orangutan sumatera. Orangutan ini akan melalui proses rehabilitasi di Batu Mbelin, punya Sumatera Orangtutan Conservation Programme (SOCP),” kata Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I, Mustafa Imran Lubis.
Ia mengaku, tidak mengetahui bagaimana orangutan dari Sumatera ini sampai ke Bali. Namun, dari informasi, orangutan tersebut didapatkan oleh warga negara Rusia dari rekannya.
“Jadi dia (orang Rusia) dapat dari rekannya untuk dibawa ke Rusia. Bagaimana orangutan ini bisa sampai ke Bali, kita juga tak tahu,” ujarnya.
drh Yohana, dari Bali Safari and Marine Park mengatakan, Bonbon dirawat sejak 9 bulan lalu. Saat itu, katanya, Bonbon mengalami trauma dan ketakutan karena sebelumnya dimasukkan ke dalam koper. Setelah dirawat intensif dari tim medis dan keeper kondisinya membaik.
“Tapi masih perlu pendekatan. Dengan orang baru, dia (Bonbon) masih agak perlu waktu,” jelasnya.
Baca Juga: Orangutan Terkapar di Kebun Sawit, 24 Peluru di Badannya hingga Mata Buta
Selain trauma, perut Bonbon juga kembung, tidak mau makan dan ketakutan.
“Meski memang sudah baik, tapi jika mau dilepas liarkan harus direhabilitasi dulu karena sudah lama hidup dengan orang,” cetusnya.
Humas BKSDA Bali, Fathur Rohman mengatakan, Bonbon merupakan sitaan dari penegakan hukum di Bali. Di mana, petugas mencurigai salah satu koper yang masuk dalam pemeriksaan X-Ray.
Petugas lalu membuka koper itu dan menemukan orangutan di dalamnya.
“Pihak Avsec lalu menghubungi kami, BKSDA Bali kemudian mengidentifikasinya sebagai orangutan,” katanya.
Pelaku penyelundupan, Zhestkov Andrei, warga negara Rusia sudah divonis penjara selama 1 tahun dan denda selama Rp 10 juta.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi
-
Misteri Motor Trail di Tol Papanggo: 2 Bocah Ditemukan Linglung, Polisi Ungkap Kronologi Janggal
-
Bukan Hanya Satu, Ada 7 Bom di SMAN 72! Ini Detail Penemuan Densus 88
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
JATAM Sebut Ada Kolusi Korporasi dan Birokrasi Lokal di Balik Konflik Tambang Halmahera
-
Gebrakan Hijau Polda Riau: Tanam 21.000 Pohon, Cetak 311 Ketua OSIS Jadi Pelopor Lingkungan
-
Dari Senapan Mainan Sampai Ancaman Blokir: Benarkah PUBG Biang Keladi di Balik Tragedi SMAN 72?
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru