Suara.com - Susi Pudjiastuti terus gencar memprotes wacana penghapusan larangan ekspor benih lobster.
Kali ini dia memberikan bukti angka ekspor lobster Indonesia meningkat setelah benihnya dilarang diekspor.
Larangan ekspor benih lobster tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 1/2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting dan Rajungan yang disahkan Susi saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Mulai tahun 2015 hingga 2018, angka ekspor lobster Indonesia meningkat tajam.
Bukti ini diperlihatkan Susi melalui postingannya di Twitter yang diunggah pada Rabu (18/12/2019).
"Grafik ini menunjukkan apa yang terjadi pada angka ekspor Lobster Indonesia dan Vietnam setelah bibit lobster dilarang ekspor/ diperdagangkan," tulis @susipudjiastuti.
Grafik yang diperlihatkan Susi juga menunjukkan penurunan angka ekspor lobster Vietnam.
Tahun 2015 ke 2016 nilai ekspor lobster Indonesia meningkat dua kali lipat. Begitu juga yang terjadi dari tahun 2016 ke 2018.
Dalam waktu 9 jam, postingan Susi itu telah mendapatkan lebih dari 6 ribu like dan 3 ribu retweet.
Baca Juga: Aspal dari Puntung Rokok?
Rata-rata warganet mendukung protes yang dilakukan Susi. Mereka terus meminta Susi untuk menyuarakan pelarangan ekspor benih lobster.
Seperti komentar yang ditulis @encet_ab, "Terus suarakan buk! Kami mendukung ibuk sepenuhnya demi kebaikan bersama".
Namun komentar seorang warganet lainnya membuat Susi sedih.
"Apapun masukan ibu, saat ini gak mungkin didengar Bu, saya sangat yakin, ibu lebih tau apa yang terjadi di dalam masalah ini, semangat terus ya Bu," tulis @YuliYan80265256.
Susi membalas komentar itu dengan emotikon sedih.
Berita Terkait
-
Wacana Ekspor Benih Lobster Diprotes, Menteri Edhy: Saya Tak Pernah Mundur
-
Edhy Prabowo Ekspor Benih Lobster, Ini Kata Presiden Jokowi
-
Line Nobatkan Susi Pudjiastuti sebagai Tokoh Publik Paling Dikagumi di 2019
-
Menteri Edhy Buka Keran Ekspor Benih Lobster, Ma'ruf: Dikaji Saja Dulu
-
Eksportir Skakmat Edhy Prabowo soal Lobster: Ini Ide Teraneh yang Saya Tahu
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!