Suara.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) ogah menanggapi ihwal mantan Ketua Dewan Pembina Hanura Wiranto yang mengingatkan OSO untuk mundur sebagaiman yang tertuang dalam pakta integritas.
Oso menganggap pernyataan Wiranto mengenai pakta integritas tidak perlu ditanggapi. Sebab, apa yang tertuang dalam pakta integritas hanya sebatas komitmen pribadi dan tidak ada sangkut paut dengan mekanisme organisasi Partai Hanura.
"Enggak perlu ditanggapi. Kalau pakta integritas itu adalah yang kita ungkapkan kepada pernyataan tidak boleh mengkhianati partai, tidak boleh melakukan kebohongan-kebohongan, opsi-opsi yang bertentangan dengan AD/ART," kata OSO di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
"Di luar itu, itu komitmen pribadi yang tidak menyangkut di dalam mekanisme organisasi partai. Karena partai itu punya AD/ART. Dan kekuasaan tertinggi itu adalah di munas ini," sambungnya.
Selain itu OSO juga menanggapi pernyataan Wiranto yang menyebut jabatannya sebagai Ketum hanya berlaku sampai 2019.
Terkait itu, OSO mengatakan faktanya ia justru dipilih kembali secara aklamasi dalam Munas III sebagai Ketua Umum Partai Hanura periode 2019-2024.
"Itu kalau saya tidak dipilih lagi, mungkin saja saya sampai 2020 sudah selesai. Tapi saya kan dipilih dan diminta, bukan saya yang meminta tapi saya diminta, didaulat kembali untuk memimpin partai ini. Masa saya tinggalin?" ujar OSO.
Sebelumnya Wiranto mengingatjan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) untuk mundur sesuai dengan pakta integritas yang pernah ia tandatangi dalam Munaslub 2016.
Dalam pakta integritas yang juga ditandatabgani oleh politikus Partai Hanura Jenderal TNI (purn) Subagyo dan Jenderal Pol (Purn) Chairuddin menyepakati bahwa OSO ditunjuk sebagai Ketua Umum dengan catatan. Jika dalan kepemimpinannya OSO tidak berhasil merealisasikan kesepakatan, maka ia harus mundur sebagai ketua umum.
Baca Juga: Dituduh Rekayasa Kasus Kivlan Zen, Begini Respon Wiranto
Beberapa kesepakatan di antaranya OSO harus membawa Partai Hanura menang dalam Pemilu 2019 serta menjamin penambahan kursi Partai HANURA di DPR dari jumlah sebelumnya. OSO juga sepakat bahwa dirinya akan mematuhi aggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) Partai Hanura.
"Kalau sampai itu tidak di taati maka saudara OSO akan mengundurkan diri sebagai ketum Hanura. Komitmen itu dituangkan dalam pakta integritas bukan ngarang dasarnya komitmen yanv dikukuhkan dalam pakta integritas beliau tanda tangan dan pak Subagyo tanda tangan," ujar Wiranto di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka