Suara.com - Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, memberikan jawaban nyeleneh untuk merespons Jaringan Advokasi Tambang yang menyebut sejumlah politikus dan pengusaha diuntungkan di balik pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Ali Ngabalin mengatakan, kalau ada politikus nasional atau pengusaha terkenal yang memiliki lahan di lokasi ibu kota negara baru dan meraup keuntungan, maka tidak perlu dipersoalkan.
"Kalau ada orang punya hak tanah, dia punya sertifikat, dia beli tanah dari puluhan tahun yang lalu, kemudian hari ini, Tuhan, Allah, menakdirkan tempat dia itu menjadi ibu kota negara, dia ambil fulus yang banyak, di mana salahnya?" kata Ali Ngabalin saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2019).
Ngabalin menegaskan, hal tersebut bukanlah termasuk dalam praktik kongkalingkong antara pemerintah dengan pemilik lahan.
"Ya kan ada beberapa yang dipilih, titik ini, titik ini, titik ini, Allah punya mau, Jokowi menentukan di sini. Masak sih rezeki orang kita pakai (untuk) protes-protes," ujarnya.
Untuk diketahui, Jaringan Advokasi Tambang mengungkapkan, sejumlah nama politikus nasional kuat diduga bakal meraup keuntungan di balik wacana Presiden Jokowi memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Koordinator Nasional Jatam Merah Johansyah mengatakan, sebagian besar dari mereka yang diuntungkan merupakan pemilik lahan konsesi tambang.
Merah menuturkan, pada lahan sekitar 180.965 hektar di Kalimantan Timur yang hendak dijadikan kawasan ibu kota baru, setidaknya ada 162 konsesi pertambangan, kehutanan, sawit, PLTU batu bara hingga properti.
Sejumlah nama pemilik konsesi yang kuat diduga akan meraup keuntungan di balik wacana pemindahan ibu kota baru tersebut, yakni adik kandung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto: Hashim Djojohadikusumo.
Baca Juga: Jokowi Akui Pemerintah Bagi-bagi Proyek Terkait Pemindahan Ibu Kota
Selain itu, kata dia, ada pula Bendahara Umum Partai Gerindra sekaligus keponakan Prabowo: Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono.
Selain itu, Merah juga menyebut Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dan anak kandung eks Ketua DPR RI Setya Novanto, Rheza Herwindo. Kemudian, pengusaha Sukanto Tanoto, serta Lim Hariyanto dan Rita Indriawati.
Berita Terkait
-
Omongan Jokowi Disebut Gimmick, Istana Beri Balasan Telak ke Pimpinan KPK
-
Walhi: Pemindahan Ibu Kota Negara akan Memperluas Kehancuran Lingkungan
-
Jatam: Adik Prabowo hingga Anak Setnov Diuntungkan dari Pindah Ibu Kota
-
Besok, Presiden Jokowi Akan Tinjau Lokasi Ibu Kota Baru
-
Dulu Melawan Kini Gabung Istana, Ngabalin: Saya Pulang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?