Suara.com - Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Selasa (17/12/2019) lalu, membuat eskalator di pintu sejumlah stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) dimatikan. Hujan dengan intensitas tinggi itu diketahui membuat sejumlah wilayah terendam banjir.
Terkait itu, pihak PT MRT Jakarta menyebut tujuan eskalator dimatikan untuk menghindari penumpukan penumpang.
Corporate Secretary MRT Jakarta, Kamaludin, mengatakan genangan air banjir saat itu bukan menjadi penyebab utama dimatikannya eskalator. Menurutnya tidak ada indikasi eskalator dimatikan karena khawatir adanya korsleting atau air masuk stasiun.
"Memang ada tangga yang dimatikan karena tujuannya untuk keselamatan penumpang yang menumpuk di depan pintu stasiun," ujar Kamaludin saat dihubungi, Kamis (19/12/2019).
Kamaludin menuturkan, saat hujan deras biasanya para penumpang kerap menunggu di depan pintu keluar untuk berteduh sementara. Jika eskalator tetap dinyalakan, maka para penumpang yang keluar akan semakin menumpuk di depan pintu.
"Kalau hujan melihat genangan akan berhenti dan terjadi penumpukan di depan tangga. Menyiapkan payung sepatu. Itu menimbulkan penumpukan," jelasnya.
Meski mematikan eskalator, Kamaludin mengatakan tidak akan sampai menutup pintunya. Selain itu, jalur tangga manual dan lift masih berfungsi normal.
"Sebetulnya tangga lainnya masih dibuka di stasiun yang sama. Jadi ada beberapa opsi untuk keluar," pungkasnya.
Sebelumnya akun twitter resmi MRT Jakarta, @mrtjakarta menyampaikan sejumlah fasilitas eskalator terpaksa dimatikan. Akun ini menjelaskan ada genangan air yang masuk di beberapa pintu stasiun.
Baca Juga: Terungkap! MRT Untung Bukan dari Jual Tiket Tapi Jualan Iklan
Selain itu, beberapa pintu masuk stasiun juga ditutup. Hal ini dilakukan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Dikarenakan curah hujan yg tinggi, sehingga mengakibatkan adanya genangan air di beberapa pintu masuk stasiun, maka ada beberapa ekskalator dan pintu masuk yang ditutup," ujar akun itu dikutip Suara.com, Selasa (17/12/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
Terkini
-
Ratusan Perahu Nelayan Sampang Adang Kapal Raksasa Petronas di Tengah Laut
-
Hakim Tak Boleh Bisa Disogok, Prabowo Naikkan Gaji hingga 280 Persen Demi Kehormatan Peradilan
-
Biar Tak Cuma Jadi Wacana, Menperin Usul Mobil Nasional Masuk PSN
-
Siap Produksi Massal 3 Tahun Lagi, Prabowo Wajibkan Pejabat Pakai Mobil Buatan Dalam Negeri
-
Bahlil Kenang Masa Kuliah Pernah Busung Lapar: Program Makan Bergizi Gratis Itu Mulia!
-
Modus Baru, Wanita Ini Berulang Kali Tipu Warung Beli Gas Pakai Modus Anak Tetangga
-
Bahlil Ajak Golkar Konsolidasi Total: Kalau Belum Bisa Solid, Jangan Bikin Gerakan Tambahan!
-
Setahun Prabowo Memimpin, Amnesty Internasional Soroti Kembalinya Wajah Militerisme di Pemerintahan
-
Eks Pejabat Pertamina Sebut jika Terminal OTM Setop Beroperasi, Distribusi Energi Terganggu
-
Eks Pejabat Pertamina Akui Tak Punya Bukti, Intervensi Riza Chalid Ternyata Cuma Asumsi