Suara.com - Seorang warga Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaen Lahat, Provinsi Sumatera Selatan ditemukan tewas dengan kondisi tubuh terpisah di kebun kopi yang diduga akibat serangan binatang buas.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah (BKSDA-SKW) II Lahat Martialis Puspito pada Minggu (22/12) mengatakan, bahwa korban bernama Suadi (60) ditemukan oleh warga setelah anaknya melaporkan pondok kopinya rusak dengan beberapa bekas cakaran.
"Korban belum bisa dipastikan tewas akibat serangan harimau, beruang, ataupun anjing hutan karena saat kejadian ini tidak ada saksi yang melihatnya," kata Martials sebagaimana dilansir Antara, Minggu malam.
Dari informasi yang dihimpun, penemuan korban bermula saat anak korban bernama Poltak (24) mengantarkan bekal ke pondok seperti biasanya. Namun, setibanya di pondok, Poltak tidak menemukan ayahnya.
Poltak justru menemukan pondok ayahnya sudah rusak dengan bekas cakaran dan terdapat jejak diduga harimau.
Ia lantas melaporkan temuan itu ke desa. Tim gabungan yang terdiri atas personel Polsek Mulak Ulu, Koramil Kota Agung, dan warga mencari keberadaan korban.
Saat pencarian sekitar pukul 12.00 WIB, tim menemukan potongan tubuh di lokasi berbeda. Meski sempat mencari potongan yang lain, akhirnya tim memutuskan membawa potongan tubuh yang ada karena hujan deras di lokasi kejadian.
Potongan tubuh yang diyakini merupakan Suadi tersebut dibawa ke RSUD Lahat. Hasil pemeriksaan menunjukkan korban sudah meninggal 24 jam yang lalu.
"Besok tim akan ke lokasi lagi untuk memeriksa hewan apa yang menyerangnya. Akan tetapi, kalau dari keterangan yang ada, kemungkinan besar lokasinya masih berada di area hutan lindung," kata Martialis.
Baca Juga: Siswa Tewas Minum Minyak saat Diksar Pencinta Alam, Polisi Periksa Kepsek
Ia sangat menyangkan kejadian tersebut karena pihaknya sebelumnya mengimbau warga agar tidak berkebun setelah tiga serangan harimau sebulan terakhir meski korban Suadi belum bisa dipastikan meninggal akibat serangan harimau.
Berita Terkait
-
Ngeri, Petani Kopi di Sumsel Tewas Diterkam Harimau Disaksikan Istrinya
-
Diterjang Banjir, 3 Desa di Sumsel Terendam dan 2 Jembatan Putus
-
Diterkam Beruang saat Berkebun, Nawandri Tewas Kehabisan Darah
-
Bayi di Palembang Tewas setelah Dimasukkan ke Mesin Cuci
-
Maling Apes Tapi Lucu, Rian Jual Motor Hasil Curian ke Pemilik Aslinya
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?