Suara.com - Proses evakuasi reruntuhan material Based Transmitter Station atau BTS milik Radio Republik Indonesia (RRI) diperkirakan memakan waktu selama satu pekan. Menara BTS miliki RRI setinggi 120 meter itu diduga roboh tersambar petir dan tertiup angin saat hujan lebat pada Minggu (22/12) sore.
Ketua RT 08/ RW 02, Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Hafid Kusumawardana mengatakan, berdasar hasil pertimbangan proses evakuasi material menara BTS akan dilakukan oleh vendor yang ditunjuk langsung oleh pihak RRI.
"Kemarin kita setelah ada diskusi dengan pihak berwenang, akhirnya dari RRI akan menunjuk vendor yang akan memotong," kata Hafid saat ditemui di lokasi, Senin (23/12/2019).
Menurut Hafid alasan pihak RRI menunjuk vendor khusus lantaran proses evakuasi material runtuhan BTS itu perlu kehati-hatian. Setidaknya, berdasar perkiraan proses evakuasi tersebut akan selesai dalam waktu sepekan.
"Ini akan sangat hati-hati sekali kita nggak bisa sembarangan karena ini menyangkut listrik rumah-rumah warga yang sekitarnya. Takutnya malahan terjadi risikonya tinggi gitu. Jadi memang sekitar tiga sampai tujuh hari estimasi (selesai)," ujarnya.
Hafid mengatakan meskipun peristiwa robohnya menara BTS miliki RRI telah terjadi dua kali, dia mengklaim kekinian tidak ada keinginan dari warga yang meminta agar menara tersebut untuk segera direlokasi. Terkait hal teknis semacam itu, Hafid mengatakan sepenuhnya menyerahkan kepada pihak RRI.
"Dari warga kami hanya menunut ganti rugi saja, kalau relokasi segala macam itu sudah resiko kita berada di komplek RRI ini memang resikonya seperti itu," katanya.
Untuk diketahui, menara BTS milik RRI di Radio Dalam, Kebayoran Baru roboh pada Minggu (22/12/2019) sore. Akibatnya, empat atap rumah warga sekitar mengalami rusak. Selain itu, satu bangunan masjid dan bajaj yang terparkir juga turut tertimpa.
Baca Juga: RRI Ditagih Ganti Rugi Rumah Warga Hancur karena BTS Roboh
Berita Terkait
-
Gofur Ceritakan Detik-detik Bajajnya Tertimpa Menara BTS RRI
-
Menara BTS Roboh Timpa Masjid, Pemilik Bajaj Lari Saat Salat Ashar
-
Pemilik Bajaj Tertimpa Menara BTS RRI Berharap Uang Ganti Rugi Cepat Cair
-
Penampakan dari Atas Langit BTS RRI yang Roboh
-
Warga Radio Dalam Gotong Royong Bantu Evakuasi Material BTS RRI Roboh
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
Terkini
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'