Suara.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini mendaftarkan diri dalam Pilbup Pesisir Selatan melalui Partai Demokrat. Keputusan Faldo tersebut menjadi bahan risakan publik sebab dinilai sebagai kutu loncat.
Melalui akun Twitter pribadi @faldomaldini, Faldo mengumumkan keputusannya untuk maju di Pilbup Pesisir Selatan. Namun, bukan melalui kendaraan PSI melainkan melalui Partai Demokrat.
"Hari ini mendaftar di Partai Demokrat untuk mengikuti Pemilihan Bupati Pesisir Selatan. Bismillah!" cuit Faldo seperti dikutip Suara.com, Rabu (25/12/2019).
Sebelum memutuskan bergabung dalam Pilbup Pesisir Selatan, Faldo maju dalam Pilgub Sumatera Barat 2020 melalui PSI. Ia juga telah didapuk sebagai Ketua DPW PSI Sumatera Barat.
Sayang, langkah Faldo untuk mencapai kursi nomor satu di Sumatera Barat terhenti lantaran adanya syarat batas usia maju Pilkada. Ia sempat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi namun ditolak.
Saat ini Faldo masih tercatat sebagai pengurus PSI Sumatera Barat. Faldo telah mengantongi izin dari PSI untuk mendaftar di Pilbup Pesisir Selatan melalui Demokrat lantaran PSI tak memiliki kursi di DPRD Pesisir Selatan.
Eks politisi PAN itu dinilai tidak memiliki pendirian yang teguh karena gemar berpindah partai. Sejumlah warganet menilai Faldo sebagai kutu loncat dan terlalu berambisi mengejar kekuasaan.
"PAN-PSI-Demokrat, kira-kira nanti mau loncat kemana lagi? Udah kayak naik komidi puter, muter-muter nggak jelas," kata @arisnawan82.
"Pantang menyerah dan pantang malu," ujar @orangbiasaaje.
Baca Juga: Warga Diteror Ular, Wali Kota Depok Ingatkan Pentingnya Menjaga Kebersihan
"Kayaknya si Faldo ini ngebet banget ya pengen jadi pejabat, biasanya yang ngebet gini nih akhirnya berurusan sama KPK," ungkap @rini00697911.
"Lagi mengutuki diri sendiri dulu sempat ngefans sama @FaldoMaldini. Ternyata cuma politikus kutu loncat yang nggak punya arah dan ideologi yang jelas," tutur @ansbilabi31.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO