Suara.com - Anggaran untuk Badan Musyawarah (Bamus) Betawi tak masuk di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2020. Dengan demikian, Bamus Betawi untuk tahun 2020 tidak akan mendapatkan bantuan Rp 6 miliar.
Terkait itu, Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Abraham Lunggana mengaku tidak mempersoalkannya. Politikus yang akrab disapa Haji Lulung itu mengaku siap mengeluarkan uang pribadi.
"Saya pastikan, saya mengerti anggaran DKI sedang defisit. Saya bilang saya siap tidak menerima hibah tahun ini dan saya siap dengan uang saya dan teman-teman," ujar Lulung di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2019).
Politisi PAN ini menyatakan sudah mempersiapkan anggaran mandiri bersama rekannya senilai Rp 10 miliar. Ia menyebut pihaknya akan membuat berbagai program seperti melaunching tabungan umroh untuk masyarakat dan Bamus Betawi, untuk festival palang pintu, lalu festival kerak telor, hingga festival Kampung Betawi.
"Terus yang keenam dan seterusnya itu terus yah kita laksanakan. Jadi kita tidak pernah mau berhenti untuk menjalankan program sesuai perda Nomor 4 Tahun 2015 artinya di situ juga ada kelestarian Budaya Betawi," jelasnya.
Mantan politikus PPP itu meamstikan Bamus akan tetap berjalan meski tanpa bantuan APBD. Ia akan tetap menjalankan program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan bekerja sama bersama pihak lainnya.
"Jadi saya akan mendukung program gubernur, dengan anggaran mandiri, karena kita harus mandiri. Karena tim ekonomi saya sudah banyak buat program bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan," pungkasnya.
Untuk diketahui, masalah anggaran untuk Bamus ini terungkap saat rapat pembahasan evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) soal RAPBD 2020. Anggaran untuk Bamus Betawi dianggap tiba-tiba muncul.
DPRD menyebut pengajuan itu tidak ada saat rapat komisi atau Badan Anggaran (Banggar). Parlemen Kebon Sirih ini juga menduga ada kesalahan dari Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) atau Bamusnya sendiri yang terlambat mengajukan.
Baca Juga: Keliling ke Tujuh Gereja di DKI Jakarta, Gubernur Anies Baswedan: Seru kan
Mengenai hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah angkat bicara. Ia menganggap saat KUA-PPAS anggaran ini sudah dibahas tapi ditunda oleh Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
"Bamus sudah masuk sebelum KUA-PPAS. Lalu ada forum umat beragama, waktu itu pak ketia bilang tunda dulu karena ada dualisme (kepemimpinan Bamus Betawi). Lalu sekarang kami tanyakan lagi," kata Saefullah.
Akhirnya anggaran untuk Bamus betawi diputuskan untuk dicoret. Namun, nantinya saat APBD-Perubahan akan diajukan kembali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh
-
Dana Reses DPR Jadi Rp 702 Juta, Dasco Akui Ada Salah Transfer Rp 54 Juta yang Ditarik Kembali
-
Ponpes Al Khoziny Luluh Lantak, Gus Yahya Sebut Puncak Gunung Es Masalah Infrastruktur, Mengapa?