Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah tengah menyelesaikan soal penyanderaan satu warga negara Indonesia (WNI) oleh gerombolan Abu Sayyaf.
Berharap tidak terulang di kemudian hari, Ma'ruf berjanji pemerintah akan melakukan evaluasi.
Ma'ruf mengatakan bahwa saat ini Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tengah berupaya untuk membebaskan 1 WNI yang hingga saat ini masih menjadi sandera oleh kelompok Abu Sayyaf.
"Sekarang lagi ditangani oleh ibu Menlu (Retno Marsudi), Menteri Pertahanan (Prabowo Subianto) di sana kan sudah ada yang sudah dibebaskan kan, jadi kami mengutus Menlu dan Menhan untuk selesaikan sandera itu," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2019).
Ma'ruf menyebut pemerintah akan melakukan evaluasi agar tidak ada lagi WNI yang menjadi sandera. Pasalnya, kejadian tersebut bukan sekali terjadi. Sebanyak 10 dari 14 awak kapal asa Indonesia pernah menjadi sandera oleh gerombolan Abu Sayyaf pada 2016 silam. Mereka pun dibebaskan setelah pemerintah Indonesia melakukan negosiasi.
Kemudian, tiga WNI yang tengah berlayar di dekat Pulau Tawi-Tawi bagian selatan juga menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf pada 2017 lalu. Mereka bebas setelah disandera sama 18 bulan.
Kemudian di penghujung 2019 pun WNI kembali menjadi sandera rombongan Abu Sayyaf. Setidaknya ada tiga WNI yang disandera.
Dua diantaranya telah berhasil dibebaskan dan sudah dikembalikan ke pihak keluarga oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Kamis (26/12/2019). Sedangkan 1 WNI masih menjadi sandera.
Baca Juga: Maruf Amin Boleh Ucapkan Natal, LAWAN: MUI Jatim Jangan Jadi Calo Tuhan
Berita Terkait
-
Pemerintah Masih Berupaya Selamatkan Satu WNI dari Kelompok Abu Sayyaf
-
Satu WNI Masih Disandera Abu Sayyaf, Prabowo Akan Temui Menhan Filipina
-
Wapres Harap Masalah Pelarangan Natal di Sumbar Segera Terselesaikan
-
Gapmmi Laporkan Ekspor Pangan Olahan Capai USD 7,5 Miliar, Wapres Senang
-
Tentara Filipina Selamatkan 2 Pelaut Indonesia yang Diculik Abu Sayyaf
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN
-
Salah Sasaran! Niat Tagih Utang, Pria di Sunter Malah Dikeroyok Massa Usai Diteriaki Maling
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025