Suara.com - Pemerintah Republik Indonesia masih terus berupaya menyelamatkan satu warga Indonesian yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD usai menghadiri open house di kediaman Menkominfo Jhonny G Plate di Jalan Bango I Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu (25/12/2019).
Dia mengatakan pengintaian terhadap kelompok Abu Sayyaf pun terus dilakukan. Mahfud juga mengemukakan pemerintah tak ingin terburu-buru dalam mengambil tindakan. Sebab, keselamatan WNI tersebut menjadi prioritas utama dalam misi penyelamatan tersebut.
"Ya terus diintai terus diburu, karena tidak mudah juga karena harus menyelamatkan jiwa ya. Kalau sekadar gruduk-gruduk itu mungkin akan lebih praktis," katanya.
Tak hanya itu, Mahfud juga memastikan pemerintah masih terus berkoordinasi dalam upaya penyelamatan satu WNI dari kelompok Abu Sayyaf. Mahfud mengatakan dalam misi penyelamatan tersebut pemerintah tak ingin ada korban jiwa baik dari penyandera maupun WNI yang disandera.
"Penyandera pun harus selamat yang disandera terutama harus selamat. Sehingga kita tidak bisa leluasa untuk itu. Tapi sekarang sedang dalam pengejaran dan pengintaian itu sudah pasti," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bakal bertemu dengan Menteri Pertahanan Filipina untuk membahas pembebasan satu WNI yang masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Pertemuan itu akan berlangsung dalam waktu dekat.
Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan dalam pertemuan itu, Prabowo dan Menhan Filipina juga akan membahas langkah pencegahan agar kasus penculikan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf tak kembali terjadi.
“Pak Prabowo akan bertemu dengan Menhan Filipina di Manila beberapa hari ke depan untuk membahas hal tersebut,” katanya.
Baca Juga: Satu WNI Masih Disandera Abu Sayyaf, Prabowo Akan Temui Menhan Filipina
Berita Terkait
-
Mahfud soal Isu Kabinet Jokowi Retak: Media Sekarang Judulnya Bombastis
-
Mahfud Sebut RI Ogah Intervensi China, Said Didu: Prof Ingat Pembukaan UUD
-
Mahfud Bertemu Dubes China: Kasus Uighur Usik Muslim Indonesia
-
Kabinet Jokowi Retak? Ini Penjelasan Menkopolhukam Mahfud MD
-
Satu WNI Masih Disandera Abu Sayyaf, Prabowo Akan Temui Menhan Filipina
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah