Suara.com - Seorang korban pedofil berinisial TR (12) meninggal dunia setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit M Djamil Kota Padang Sumatera Barat pada Senin (30/12/2019) pada pukul 14.00 WIB.
Pendamping pengobatan TR, Wina Wahyuni mengemukakan sebelum meninggal dunia, kondisi TR sempat kritis dan dokter terus memberikan bantuan maksimal.
"Sempat mengalami kritis pada pukul 09.32 WIB, dan pukul 14.00 TR meninggal dunia," ujar Wina Wahyuni seperti diberitakan Covesia.com-jaringan Suara.com.
TR diketahui menderita kanker rektum stadium 4 akibat menjadi korban pedofil tetangganya sendiri berinisial Am (56). Sebelum menjalani perawatan kembali di RSUP M Djamil pada Jumat (27/12/2019), TR pernah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Namun karena tidak ada progres yang berarti, tim dokter rumah sakit memutuskan agar TR dirawat di Padang. Pihak RSCM sudah memberikan yang terbaik untuk pengobatan TR.
"Bahkan dokter terbaik, ahli kanker terbaik diturunkan untuk pengobatan TR," ujarnya.
Untuk diketahui, TR (12) korban pedofilia yang mengidap kanker rektum stadium 4 sudah paliatif (stadium akhir). Hal tersebut dikarenakan kanker sudah menyebar hingga ke otak dan ginjal TR, sehingga ginjal TR tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, TR harus menjalani cuci darah secara rutin tiga hari sekali.
TR merupakan korban pencabulan yang dilakukan oleh Am tetangganya sendiri. Saat ini Am telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi dengan pasal 82 Juncto (Jo), pasal 76 E, pasal 81, pasal 76D Undang-undang Nomor 17 tahun 2016.
Tersangka sehari-hari bekerja sebagai nelayan terancam hukuman penjara selama 15 tahun, dan denda Rp5 miliar. Perbuatan bejat Am terhadap korban sudah dilakukan sebanyak empat kali, diawali pada Agustus 2018.
Baca Juga: Beraksi dalam Lapas, Napi Pedofil Ngaku Guru untuk Dapat Foto Syur Anak
Hal itu dilakukan di semak-semak, dan beberapa tempat lain di daerah Bungus, Teluk Kabung. Modus yang digunakan adalah mengiming-imingi korban dengan uang untuk membeli dagangan milik korban.
Tersangka juga mengancam korban agar tidak memberitahu atau melaporkan perbuatannya kepada orang lain. Namun perbuatan tersangka akhirnya terbongkar pada Juli 2019 ketika korban mengeluhkan sakit ke anggota keluarga, lalu melaporkannya ke polisi.
Sebelum diringkus polisi di Jambi, tersangka sempat berstatus buron beberapa bulan.
Berita Terkait
-
Diiming-imingi Uang Rp 20 Ribu, Bang Jek Cabuli Belasan Anak di Tulungagung
-
Diduga Lecehkan Anak Didiknya, Guru SD di Batam Diberhentikan
-
Interpol Ungkap Jaringan Pedofilia Online yang Libatkan Puluhan Anak
-
Prostitusi Online Libatkan Pelajar dan Mahasiswi Terungkap di Padang
-
Kasus Video Mesum Anak, Komnas Anak: Ini Kejahatan Luar Biasa
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!