Suara.com - Hari ketiga banjir, Jumat (3/1/2020), genangan air di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, sudah mulai tak terlihat. Meski begitu, tampak debit air di selokan, kali, dan danau di sekitar kawasan masih cukup tinggi.
Warga pun sudah mulai membersihkan rumah dan menata kembali barang-barang di dalam rumahnya. Beberapa peralatan elektronik, seperti televisi, yang semula diungsikan, mulai dibawa masuk kembali ke dalam rumah.
Namun sayangnya, hingga kini listrik masih padam. Hal ini mengakibatkan warga kekurangan air bersih untuk mandi, memasak, dan mencuci.
Beberapa warga tampak mencari air bersih hingga ke rumah-rumah penduduk di dataran yang lebih tinggi dan listrik rumahnya sudah menyala. Mereka bahkan membawa galon untuk menampung air bersih yang didapat.
"Mudah-mudahan, sih, hari ini lampu nyala, ya. Mungkin masih banyak yang terendam banjir kali, ya?" ujar Ratna warga RT 02 RW 16 Gedung Gede, Setia Mekar, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/1/2020).
Beberapa warga mengaku hingga kini belum mendapat bantuan pemerintah seperti makanan hingga air bersih. Jalan satu-satunya hanya meminta bantuan warga sekitar yang memiliki air besih yang berasal dari PAM.
Selain untuk memasak, warga juga sangat mengharapkan mendapat air bersih untuk mencuci pakaian yang kotor dan basah akibat terendam banjir.
"Rumah saya juga masih kotor karena air bersihnya nggak ada, kebetulan saya juga sedang tidak enak badan, jadi ketika mau bersih-bersih dan air tidak ada, saya tidak sanggup untuk gotong-gotong air," ungkap Ratna.
Baca Juga: Banjir Jakarta Surut, Sejumlah Perjalanan KRL Masih Dibatasi
Di sisi lain, karena listrik padam dan pasokan air bersih menipis, warung-warung penjual lauk pauk dan makanan selalu ludes dibeli warga. Bahkan tak sedikit warga rela antri berjam-jam menunggu masakan matang.
"Iya, saya beli nasi goreng saja sudah satu jam, nih. Antri soalnya," kata Hani, mahasiswa Unsoed yang tengah berlibur di Bekasi.
Sementara itu, di berbagai tempat seperti di Perumahan Villa Setia Mekar, misalnya, beberapa genangan air masih terlihat di depan rumah, dan dua danau yang dimanfaatkan sebagai bendungan juga masih terlihat tinggi volume airnya.
Juga beberapa sampah sisa-sisa banjir masih tersangkut di kali dan belum dibersihkan. Bahkan, sampah seperti kasur rusak tergeletak begitu saja di jalan-jalan perumahan akibat terjangan banjir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
Terkini
-
Hati Ibunda Nadiem Makarim Hancur, Seret Nama Tom Lembong dan Hasto: Anak Kami Bersih!
-
Praperadilan Ditolak, Orang Tua Nadiem Kecewa Berat: Anak Kami Bersih, Ini Mematahkan Hati
-
Tolak Bayar Utang Kereta Cepat, Keluarga Menkeu Purbaya Diteror Santet?
-
Berhasil Minta Salinan Ijazah Jokowi ke KPU DKI, Roy Suryo Ngaku Dibantu Sosok Ini
-
Deretan Fakta Viral Mbah Tarman: Mahar Cek Rp3 Miliar Kosong, Eks Napi dan Dituduh Curi Motor Mertua
-
Bantah Ditanya 'Uang Haram' Korupsi Haji, Anggota DPRD Mojokerto Beberkan Ini Usai Diperiksa KPK
-
Erick Thohir: Indonesia akan Hadapi Gugatan Israel soal Atlet Dilarang di Kejuaraan Senam 2025
-
DJ Panda Diperiksa Rabu Lusa Soal Kasus Ancaman ke Erika Carlina, Polisi Ungkap Kisi-kisi Ini!
-
5 Fakta Salinan Ijazah Jokowi dari KPU DKI, Roy Suryo Cs Beberkan Kejanggalan Mengejutkan
-
Hati Orang Tua Nadiem Hancur, Ayah Bersumpah Terus Berjuang: Proses Ini Mesti Dilalui Panjang