Suara.com - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea membandingkan dua rekaman video yang memperlihatkan penanganan banjir di Semarang, Jawa Tengah dan teori Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait hujan.
Dalam postingan pertama di akun Instagram @hotmanparisofficial, Hotman Paris mengunggah rekaman video dari Pemerintah Kota Semarang yang memperlihatkan strategi kota tersebut untuk meminimalisasi banjir.
Caranya? Seperti terlihat di rekaman video tersebut, Pemkot Semarang membangun sistem pengendali banjir seperti di luar negeri. Mesin pengendali tersebut bakal menyedot hingga puluhan ribu liter hanya dalam satu detik jika ada air yang melebihi batas wajar.
"Dulu setiap hujan di Kota Semarang, jalanan langsung jadi kolam renang dadakan. Ternyata 41,02 persen wilayah Kota Semarang masuk dalam kategori rawan banjir. Pemerintah Semarang sekarang dapat PR buat ngebebasin Semarang dari banjir," tulis narasi dalam video tersebut.
"Pemkot Semarang bangun sistem pengendali banjir seperti di luar negeri. Sedot air di saluran kalau lebih dari wajar. Bisa sedot puluhan ribu liter hanya dalam satu detik. Dipantau 24 jam biar nggak kecolongan. Online, nyambung sama situation room," tulis narasi tersebut.
Sekarang, tulis narasi tersebut, sebesar 82,6 persen wilayah Kota Semarang sudah terbebas dari banjir. Dan, tinggal tersisa 17,4 persen wilayah yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Semarang.
Di unggahan tersebut, Hotman menuliskan, "Oh andaikan....? Pilih cara Semarang atau DKI??"
Nah di postingan ke-dua, Hotman mengunggah rekaman video lawas ketika Anies Baswedan mengatakan bahwa air laut bukan semestinya dialirkan ke laut, melainkan ke tanah alias ke perut bumi.
Dalam video lawas tersebut, Anies Baswedan yang mengenakan kemeja putih dan kopiah menyinggung soal pembuatan gorong-gorong yang digunakan untuk mengalirkan air ke laut dan digunakan sebagai solusi banjir. Menurutnya, hal tersebut melawan sunnatullah (hukum alam).
"Di satu sisi menyiapkan jalur-jalur air untuk dikirim ke laut. Di sisi lain, di laut dipasang dengan Pulau Reklamasi. Tinggal tunggu, air balik jadi rob. Ini melawan sunnatullah, kenapa? Air turun dari langit ke bumi bukan ke laut harusnya dimasukkan ke tanah ke bumi. Di seluruh dunia air jatuh dimasukkan ke tanah. Bukan dialirkan ke gorong-gorong ke laut. Jakarta mengambil keputusan yang fatal," ucap Anies.
Hotman pun kembali bertanya ke publik terkait solusi penanganan banjir. Dia kembali menegaskan apakah publik ingin memilih cara yang dilakukan DKI atau Pemerintah Kota Semarang.
"Pilih cara DKI atau Semarang?" tulis Hotman Paris.
Berita Terkait
-
Ahok Berduka Banjir Jakarta Makan Korban, Warganet: Maaf Kami Menyesal Pak
-
Pejaten Timur Gelap Gulita, Korban Banjir Butuh Air Bersih
-
Malas Debat, Menteri PUPR Bakal Lanjutkan Normalisasi Kali Ciliwung
-
Jawa Barat Tanggap Darurat Bencana, Gelontorkan Rp 6 Miliar
-
Klarifikasi Dirut KAI soal Video Duduk di Kursi Perahu saat Tinjau Banjir
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru