Suara.com - Potret sebuah dermaga di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia mendadak menggemparkan media sosial, karena kondisinya yang tak layak. Dermaga itu dipenuhi sampah dan kotoran.
Foto-foto dermaga tersebut mulanya dibagikan oleh akun Facebook Tze Wei Tai, Selasa (8/1/2020). Sejak dibagikan, unggahan Tze Wei Tai telah dibagikan 361 kali.
Lewat narasi, akun tersebut lalu menuliskan, "Apa yang terjadi dengan kota kita tercinta, Kota Kinabalu?".
Warga setempat pun menyayangkan kondisi kali ini. Apalagi, disebutkan sampah-sampah plastik dan kotoran tak hanya memenuhi dermaga namun juga terlihat di seluruh pantai dan laut Malaysia.
Akibatnya, kelangsungan hidup ekosistem laut pun terancam. Hewan laut ditakutkan akan memangsa partikel-partikel kecil sampah plastik tersebut hingga mengancam kehidupan mereka.
Selain itu, pancaran sinar matahari tidak bisa sampai ke perairan karena terhalang oleh sampah juga merusak ekosistem laut. Sampah-sampah itu pun, membuat para nelayan pun tidak bisa mencari nafkah dengan maksimal.
Parahnya, bila kondisi pencemaran ekosistem laut tersebut tak bisa segera dihentikan, ditakutkan seluruh dunia akan kena imbasnya akibat luapan sampah di Samudra Pasifik.
Maka dari itu, warga Malaysia mendesak pemerintah untuk segera bertidak mengatasi pencemaran lingkungan.
"Apa yang terjadi dengan perairan? Ini harus segera dibersihkan," kata Chrsitopher Wong.
Baca Juga: Klarifikasi RS Al Islam Terkait Luka Lebam di Jenazah Lina eks Istri Sule
"Mereka menghabiskan uang untuk membagun infrastruktur tapi mengabaikan ini. Apa tujuannya? Membiarkan wisatawan menyebut ini sebagai bangunan sampah?," tulis Samuel Chong.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Ammar Zoni Minta Jadi Justice Collaborator, LPSK Ajukan Syarat Berat
-
DPR Desak Pemerintah Cabut Izin Pengusaha Hutan yang Tutup Mata pada Bencana Sumatra
-
Calon Penumpang Super Air Jet Terlibat Cekcok dengan Petugas Buntut Penundaan 4 Jam di Bandara
-
LPSK Sebut Ammar Zoni Ajukan Justice Collaborator: Siap Bongkar Jaringan Besar Narkotika?
-
Pemerintah Perkuat Komitmen Perubahan Iklim, Pengelolaan Karbon Jadi Sorotan di CDC 2025
-
Pramono Anung Genjot Program Kesejahteraan Hewan untuk Dongkrak Jakarta ke Top 50 Kota Global 2030