Dalam hitungan hari, AS kemudian melancarkan serangan balasan yang menewaskan 25 anggota milisi dan sekitar 50 orang terluka. Berikutnya ribuan milisi melancarkan serangan ke Kedutaan AS di Baghdad.
Iran melalui Garda Revolusi dituduh AS terlibat dalam menggerakkan ribuan milisi mengepung kedutaan AS. Salah satu pemimpin Kataib Hizbullah adalah Abu Mahdi AlMuhandis yang sekaligus anggota parlemen Irak.
Dalam serangan udara di dekat bandara Baghdad, 3 Januari 2020 adalah Abu Mahdi al-Muhandis (pemimpin Kataib Hizbullah) dan Qassem Suleimani (Panglima AL-Quds, Pasukan Khusus Garda Revolusi) yang dinyatakan tewas.
Akhir Hegemoni AS?
Kematian Jenderal Suleimani menimbulkan kemarahan besar rakyat Iran. Pemimpin spiritual Iran, Ayatullah Ali Khamenei pun menyatakan akan membalas serangan itu. Titik-titik pangkalan militer AS di TImur Tengah pun diindikasikan akan menjadi target serangan. Artinya, sejak itu keselamatan eksistensi AS di Timur Tengah mulai terancam.
Walaupun Presiden AS, Donald Trump secara keras menyampaikan akan memberikan serangan balasan yang lebih besar jika Iran benar-benar menunaikan gertakannya. Benar saja 8 Januari dini hari, Iran melontarkan puluhan rudalnya ke arah dua basis militer AS. Apakah AS membalasnya?
Nampaknya AS mulai bergeming dengan ancaman Iran dan potensi perang yang lebih besar. Walaupun kekuatan militer AS jauh lebih besar dibanding dengan Iran tetapi kedekatan Iran dengan Rusia dan China tidak bisa dikesampingkan. Gagalnya misi AS di Suriah juga tidak lepas dari kuatnya dukungan Rusia kepada rezim Bashar Asad.
Alih-alih menunaikan ancamannya untuk menyerang 52 simbol budaya Iran, Donald Trump yang biasanya garang malah menunjukkan sikap untuk mematuhi aturan internasional. Anehnya, pilihan rasional (rational choice) menjadi pertimbangan pascaserangan balasan. Tentu saja tetap saja pertempuran secara tidak terbuka masih dilakukan.
Nampaknya strategi AS melalui pendekatan ancaman (deterrent) tidak berhasil. Trump salah menghitung (miscalculation) dengan melakukan metode pembunuhan (assasination) terhadap negara yang berdaulat. Suatu cara yang tidak lazim dalam hubungan internasional.
Baca Juga: AS - Iran Diambang Perang, Menlu Retno Minta Vietnam Turun Tangan
Terbukti, Iran bukannya takut tetapi malah semakin berani. Petualangan AS di Timur Tengah sepertinya akan menemukan babak baru. Pulang dengan kepala tegak tapi kehilangan hegemori atau tetap bertahan dengan mempertaruhkan nasib rakyat AS dalam pusaran konflik. Tentu bukan pilihan yang mudah.
Hilangnya hegemoni AS di Timur Tengah tentu juga harus diantisipasi. AS yang tidak lagi tertarik dengan persoalan kawasan lain juga perlu mendapat perhatian.
Dampaknya, akan muncul aktor-aktor baru. Dikhawatirkan muncul pemimpin-pemimpin baru yang agresif dan tidak lagi terikat norma internasional serta brutal dalam menjalankan kepentingan nasionalnya. Jika ini yang terjadi dapat dipastikan konflik-konflik baru akan bermunculan.
Semoga tatanan pergaulan dunia dunia semakin damai, tidak melahirkan monster-monster baru yang mengancam kehidupan manusia.
Sumber: Antara
Berita Terkait
-
AS - Iran Diambang Perang, Menlu Retno Minta Vietnam Turun Tangan
-
Serangan Rudal Iran ke Pangkalan Militer AS Diklaim Tewaskan 80 Tentara
-
5 Peristiwa Menggegerkan Pasca Kematian Soleimani
-
Konflik AS - Iran, SBY Cemas Tapi Tak Yakin Terjadi World War 3
-
Pangkalan AS Dihujani Rudal, FAA Larang Penerbangan di Irak dan Iran
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional