Suara.com - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) turut mengomentari soal adanya Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah. Menurutnya, heboh pemberitaan tersebut hanya untuk mengalihkan isu korupsi di tubuh perusahaan BUMN dan juga masalah-masalah lainnya.
HNW sempat bertanya ketika membaca sebuah artikel menceritakan ada kerajaan baru yang dibangun oleh suami istri di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Meski menganggap sebagai pengalihan isu, namun menurutnya tidak akan efektif.
"Pengalihan isu apa lagi nih? Tapi enggak akan laku," kata HNW melalui akun Twitternya @hnurwahid pada Selasa (14/1/2020).
Meski begitu HNW menilai masyarakat Indonesia tidak akan menelan mentah-mentah akan adanya isu tersebut. Kata Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS tersebut, masyarakat sudah lebih pintar melihat saat ini ada masalah yang lebih penting untuk dikawal.
Ia menyebut masyarakat akan tetap fokus mengawal soal praktik korupsi yang terjadi di Jiwasraya dan PT Asabri, masalah BPJS yang belum juga terselesaikan hingga soal kapal milik China yang masuk ke wilayah Zona Ekonomi Eksekutif (ZEE) di perairan Natuna.
"Warga yang berakal sehat dan cinta NKRI akan makin fokus kawal penanganan kasus-kasus korupsi triliunan (Jiwasraya, Asabri, Pelindo dll), BPJS, OTT KPK, dan keutuhan atau kedaulatan NKRI terkait Natuna dan Papua," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, digegerkan oleh kemunculkan orang yang mengaku sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat alias KAS.
Tidak main-main, mereka juga bahkan mengklaim memunyai keraton yang kekinian belum selesai dibangun oleh para pekerja di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan.
Adalah Totok Santosa Hadiningrat alias Sinuhun bersama istrinya, Dyah Gitarja alias Kanjeng Ratu yang mendaulat diri sebagai raja dan ratu KAS.
Baca Juga: Raja Ratu KAS Ditahan Polisi, Bagaimana Nasib Kerajaan di Purworejo?
"Kami muncul menunaikan janji 500 tahun runtuhnya kerjaan Majapahit pada tahun 1518," kata Totok yang mengklaim diri sebagai Rangkai Mataram Agung dalam jumpa pers di ruang sidang "keraton", Minggu (12/1/2020).
Totok juga mengklaim kekinian jumlah pengikutnya semakin banyak, yakni 425 orang. Mereka juga melakukan kirab berkeliling kampung.
Ia menuturkan, kekuasaan kerajaannya mencakup seluruh dunia, sehingga ia berhak mengubah sistem politik global.
Berita Terkait
-
Raja Ratu KAS Ditahan Polisi, Bagaimana Nasib Kerajaan di Purworejo?
-
Keraton Yogyakarta Tak Kenal Abdi Dalem Keraton Agung Sejagat Purworejo
-
Tak Jadi Mengubah Politik Global, KAS Purworejo Akhirnya Malah Disegel
-
Raja KAS Diamankan, Kepolisian Masih Belum Terima Laporan Kasus Penipuan
-
CEK FAKTA: Totok Bangun KAS Purworejo sebagai Modus Penipuan, Benarkah?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional