Suara.com - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memutuskan memberhentikan tersangka kasus suap Wahyu Setiawan dari jabatannya sebagai Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU). DKPP pun menyarankan kepada KPU untuk meningkatkan sistem pengawasan agar kejadian Wahyu tidak terulang kembali.
Anggota DKPP Ida Budhiati menerangkan bahwa upaya KPU menjaga integritas lembaga mesti didukung oleh sistem pengawasan internal di KPU sendiri.
"Misalnya bagaimana cara menerima tamu untuk tetap bisa menunjukkan sikap kemandirian para anggota KPU misalnya, kalau menerima tamu itu tidak bisa sendiri tetapi juga memberitahukan pada kolega yang lain," kata Ida di ruang sidang DKPP, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).
Ida menuturkan, jika ada anggota KPU lainnya yang tidak bisa menemani, bisa mengajak pihak sekretariat untuk ikut dalam pertemuan. Hal itu diharapkan DKPP bisa meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti kasus Wahyu.
"Jadi integritas kemandirian itu tidak cukup diniatkan saja, tapi setiap sikap tindakannya itu memang harus nyata-nyata kelihatan mandiri, kelihatan berintegritas," ujarnya.
Kemudian jika ada anggota partai politik yang hendak mengajukan konsultasi dengan KPU kata Ida, bisa melalui prosedur secara resmi.
"Ya harus melibatkan sekurang-kurangnya sekretariat untuk duduk mendengarkan, mencatat apa yang disampaikan, apa yang direspon," pungkasnya.
Sebelumnya terkuak Wahyu menerima uang suap Rp 400 juta oleh anggota PDIP Harun Masiku yang ingin menjadi anggota DPR RI melalui proses PAW.
Proses kongkalingkong Wahyu dengan Harun dilakukan melalui perantara utusan PDIP yakni Saeful, Agustiani Tio Fridelina, serta Doni yang bukan lain adalah kawan dari Wahyu.
Baca Juga: Tok! Wahyu Setiawan Diberhentikan dari Anggota KPU
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe