Suara.com - Setelah bertemu dengan pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU), tim kuasa hukum DPP PDI Perjuangan mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (16/1/2020) siang.
I Wayan Sidarta, salah satu tim hukum PDIP sempat meminta agar petugas resepsionis mengabarkan kepada Dewan Pengawas KPK perihal kedatangan mereka ke lembaga antirasuah tersebut.
"Kami mau bertemu dewas KPK. Sampaikan saja," kata Sidarta kepada salah satu petugas resepsionis KPK.
Kepada wartawan, Sidarta mengaku kedatangannya ini untuk memberikan klarifikasi terkait banyaknya isu yang bergulir pasca KPK mengungkap kasus suap anggota PDI Perjuangan Harun Masiku kepada eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.
"Ya, saya mau melaporkan, (terkait OTT) iya. Kami juga bawa surat," katanya.
Namun, petugas resepsionis itu menanyakan kepada Sidarta apakah sudah membuat janji untuk bertemu Dewas KPK. Sebab, kedatangan tim hukum PDIP ini tak masuk dalam daftar tamu-tamu yang hari ini berkunjung ke KPK.
Terkait hal itu, Sidarta pun mengklaim telah membuat janji kepada Dewas KPK
"Sudah kok," jawab Wayan.
Lantaran tak terdaftar sebagai tamu, Sidarta pun mempertegas kepada petugas resepsionis itu apakah Dewas KPK mau atau tidak bertemu dengan mereka.
Baca Juga: Wahyu Setiawan Akui Pernah Minta Ketua KPU Hubungi Harun Masiku
"Jadi, mau terima kami enggak?" tanya Wayan.
Petugas resepsionis meminta tim hukum PDI Perjuangan untuk menunggu di lobi sembari menunggu konfirmasi perihal kedatangan mereka kepada pimpinan Dewas.
"Ya sudah duduk dulu tunggu ya pak," ujar petugas resepsionis.
Berdasarkan pantauan Suara.com, Sidharta didampingi Teguh Samudera dan tiga tim hukum lainnya saat menyambangi KPK. Hingga berita ini diturunkan tim Hukum PDI Perjuangan masih menunggu di lobi untuk bertemu Dewas KPK.
Tag
Berita Terkait
-
Tepis Isu Bermain Suap Harun Masiku, PDIP Temui Pimpinan KPU
-
Dewas KPK Telusuri Kebocoran Sprinlidik Kasus Wahyu yang Dipegang Masinton
-
Masinton PDIP Pamer Sprinlidik Kasus Wahyu Setiawan, Dewas KPK Prihatin
-
Gagal Periksa Kantor PDIP, Abraham Samad: Kejayaan KPK Tinggal Sejarah
-
Sekuriti PDIP ke Wartawan: Jangan Main HP Sembarang Banyak Jambret di Depan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
Mendagri Beberkan Perbedaan Kepemimpinan Birokratis dan Teknokratik kepada Calon Kepala OJK
-
Balas Dendam? Pengamat Ungkap Alasan Prabowo Pilih Mantan Pemecatnya Jadi Menko Polkam
-
Bus Transjakarta Tabrakan dengan Truk di Cideng, Manajemen Pastikan Penumpang Selamat
-
DPR Ungkap Seabrek PR Besar Menko Polkam Djamari Chaniago, Salah Satunya Masalah Demokrasi Cacat!
-
Sengketa Nikel di Malut Memanas, Kubu PT WKM Ungkap Fakta Mencengangkan!
-
Orang yang Memecatnya Kini Diangkat Menko Polkam, Bukti Prabowo Tak Dendam ke Djamari Chaniago?
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi